Logo BBC

Bencana Hampir Setiap Hari, Pemerintah Dikritik Tak Sadar-sadar

Gunung Anak Krakatau saat meletus pada 23 Desember 2018 lalu. - EPA/Nurul Hidayat/Bisnis Indonesia
Gunung Anak Krakatau saat meletus pada 23 Desember 2018 lalu. - EPA/Nurul Hidayat/Bisnis Indonesia
Sumber :
  • bbc

Alat itu, menurut Muhamad Fadly, sesungguhnya masih sangat kurang dari angka ideal yakni 1.000 seismograf. Ia berkaca pada Jepang yang luas negaranya seperlima Indonesia saja, punya 1.500 alat deteksi.

"Sensor itu kan dipasang sejak 2006. Kalau sekarang berarti sudah banyak yang rusak, pemeliharaannya juga setengah mati. Jadi yang sudah tidak berfungsi, kita ganti. Jadi ya sampai jumlahnya tetap segitu saja," jelasnya.

Lantaran kurangnya seismograf, data gempa bumi yang diterima dan diolah BMKG tidak presisi. Karena itu, dia berharap tahun depan BMKG bisa menambah alat pendeteksi itu hingga mencapai 200.

"Ya meski masih kurang, tapi karena keterbatasan anggaran."

Meski tak bisa memprediksi kapan gempa bumi terjadi, BMKG akan memaksimalkan peralatan yang ada untuk menyebarkan informasi kepada pemerintah daerah maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Beberapa medium yang dipakai seperti media sosial, website, dan aplikasi berbasis telepon pintar.

Sementara itu, koordinasi antarlembaga yang selama ini macet, kata Muhamad Fadly, tengah dicarikan jalan keluarnya. Sebab BMKG hanya bisa mendeteksi terjadinya tsunami yang disebabkan gempa bumi. Sedangkan penyebab dari gunung api atau longsor, nihil.

"Gunung api di Indonesia kan banyak, kalau jaringan BMKG bisa masuk ke situ, pemantauan bisa jadi lebih cepat. Jadi ke depan sudah dibicarakan supaya kita bisa masuk ke jaringan PVMBG."