Nasib Badak Jawa Bercula Satu Dihantui Ancaman Erupsi Anak Krakatau
- bbc
"Harus tersedia dulu makanannya, airnya, bagaimana penyakit di situ, bagaimana predatornya, bagaimana kompetitornya, bagaimana pemerintah daerahnya, bagaimana masyarakat sekitar," ungkap Mamat menjelaskan.
Widodo, yang yayasannya menjadi salah satu partner pemerintah untuk mencari habitat kedua bagi badak Jawa, melihat Sumatera sebagai lokasi potensial. Pasalnya, badak Jawa pernah hidup di Sumatera bersama spesies badak Sumatera. Meski demikian, mereka belum mensurvei titik mana yang paling sesuai untuk dijadikan tempat tinggal badak tersebut.
"Seperti di Berbak Sembilang, itu pernah ada badak di sana. Kemudian di daerah Bukit Tiga Puluh, itu juga ada kemungkinan di situ. Lalu, hutan restorasi ekosistem, hutan harapan di Jambi, itu juga menjadi kemungkinan," beber Widodo.
Yang jelas, pasca-tsunami Selat Sunda akibat longsoran Gunung Anak Krakatau, upaya pemindahan sebagian populasi badak Jawa ke habitat baru dianggap semakin genting untuk dilakukan.
"Kami mungkin akan melapor ke ibu direktur dan bapak dirjen terkait dengan ancaman yang nyata ini, sehingga supaya bisa lebih cepat mengambil langkah dalam menyiapkan second habitat ," kata Mamat.
Ia tak ingin nasib badak Jawa berakhir karena keterlambatan upaya penyelamatan.
"Seandainya suatu saat di Ujung Kulon kena letusan (Anak) Krakatau seperti tahun 1883, maka masih ada cadangan (badak Jawa) di tempat yang baru itu," pungkasnya.