Nasib Badak Jawa Bercula Satu Dihantui Ancaman Erupsi Anak Krakatau
- bbc
"Namanya perencanaan kadang-kadang tidak sesuai dengan kenyataan, kan," ungkap kepala Taman Nasional Ujung Kulon, Mamat Rahmat. "Banyak kendala, faktor teknis-non-teknisnya, ada kendala internal, ada eksternal."
Mamat menyatakan bahwa pemerintah bersama sejumlah lembaga pelestari lingkungan telah mensurvei 10 lokasi potensial. Dari sepuluh, mereka menemukan satu wilayah yang mendekati kondisi alam Taman Nasional Ujung Kulon. "Suaka Margasatwa Cikepuh," ungkapnya.
Namun, lagi-lagi kendala muncul.
"Tapi di sana juga ada kegiatan pinjam-pakai dengan Kostrad, (untuk) latihan tempur. Nah ini juga, pengaruh dengan dentuman suara senjata dan meriam terhadap badak ini perlu kajian, kan?"
Perambahan lahan oleh manusia -yang bisa mengancam habitat badak Jawa- juga masih terjadi di sana. Ini yang membuat rencana pemindahan badak Jawa ke habitat kedua tersendat.
"Kita cari lokasi tuh susah, di pulau Jawa maupuan di luar Jawa, mencari hutan yang cukup luasannya, yang masih aman, kan susah ya," ujar Mamat. "Karena minimal lima ribu hektar, harus satu hamparan."
Memindahkan binatang, menurutnya, bukan sekadar mengangkut mereka dari satu tempat ke tempat lain. Lokasi tersebut harus sudah siap ditinggali spesies badak paling langka di dunia tersebut.