Kisah Farizh, Remaja yang Selamat dari Tsunami Banten

Warga menyelamatkan barang-barang miliknya dari reruntuhan rumah yang roboh dihantam tsunami di Kampung Pasawahan, Carita, Pandeglang, Banten
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

VIVA - Farizh, remaja yang masih berusia 15 tahun ini menceritakan kisahnya saat mampu selamat dari terjangan tsunami yang melanda wilayah pesisir pantai di Banten pada Sabtu, 22 Desember 2018 malam lalu.

Antisipasi Bencana, Pertamina Bangun Jalur Evakuasi di Cilegon

Dengan ingatan yang seadanya, ia menuturkan detik-detik gelombang tinggi menghantam villa tempatnya menginap dengan kedua orang tuanya yang tak jauh dari pantai Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten.

"Waktu malam itu lagi main di pantai, terus tahu-tahu airnya surut, enggak tahu kenapa. Terus aku lihat ombaknya tinggi mau nyamperin ke tempat aku berdiri pas di pinggir pantai," katanya, Rabu, 26 Desember 2018.

Wisata Pantai Anyer Mulai Bangkit dari Tragedi Kelam Tsunami Banten

Saat itu, anak lelaki asal Kronjo, Tangerang, ini mulai merasakan takut dan berlari ke dalam villa untuk memberi kabar kepada kedua orang tuanya.

"Pas aku mau lari ke dalam villa, langsung dateng air gede terus aku langsung ditarik dan digendong sama bapak-bapak yang jagain villa," katanya.

Cerita Ifan Seventeen Didatangi Almarhumah Istri Lewat Mimpi

Namun, ia terhempas terjangan ombak dan dalam ingatannya, ia diminta oleh pria yang menyelamatkannya tersebut untuk memegang sesuatu yang ada didekatnya.

"Saya diteriakin "dek pegangan" waktu itu ada pohon kelapa saya langsung pegangan takut," ujarnya.

Saat air surut, ia merasakan kakinya tak mampu digerakan karena terhimpit bangunan yang tersapu oleh air laut.

"Aku gak inget apa-apa lagi karena rasa sakit sekali di badan dan kaki ku, langsung pas sadar ada dirumah sakit. Tapi ibu sama ayahku gak ada," katanya.

Farizh yang kini menjalani pengobatan di RSUD Balaraja masih menunggu kabar kedua orang tuanya yang dalam proses pencarian. (hty)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya