Mengenal Andyra, Peracik Jamu Ayu Asal Wonogiri
- VIVA.co.id/ Dwi Royanto (Semarang)
VIVA – Andyra Betanama, namanya. Gadis berparas cantik itu menyita perhatian saat tampil dalam ajang pemilihan Ratu Ramu Gendong dan Jamu Gendong 2018 di Kota Semarang. Di usianya yang masih 22 tahun, perempuan asal Wonogiri itu terampil dalam meracik jamu.
Andyra, sapaan akrabnya, masuk menjadi finalis Ratu Jamu Gendong Nasional mewakili Karesidenan Solo. Gadis kelahiran Wonogiri, 19 Maret 1996 itu bersaing dengan ratusan peserta lain dari berbagai provinsi di Indonesia. Sebelumnya, ia mengikuti serangkaian audisi yang digelar oleh perusahaan Jamu Jago.
"Saya ikut ajang ini untuk menambah pengalaman karena saya suka industri jamu sejak kecil," kata Andyra kepada VIVA, di sela pemilihan Ratu Ramu Gendong dan Jamu Gendong 2018, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 22 Desember 2018.Â
Terpilihnya Andyra sebagai finalis Ratu Jamu Gendong bukan tanpa alasan. Gadis yang pernah menimba ilmu di jurusan farmasi Akafarma Sunan Giri Ponorogo itu telah menekuni jamu sejak masih kecil. Itu tak lepas dari kiprah orangtua yakni Satriana (40 tahun) dan almarhum Sigit Ratminto (50 tahun) yang sejak lama berjualan jamu.
Saban hari, warga kelurahan Purwontoro itu berjualan jamu. Beberapa tahun terakhir, Andyra membuka lapak jamu di Jalan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Tak heran kalau perempuan yang mengaku masih menjomblo itu sangat mahir meracik berbagai ramuan jamu tradisional.Â
"Karena sejak awal keluarga menanamkan kepada saya untuk mandiri. Jualan jamu ya harus pintar meracik. Alhamdulillah pelanggannya sudah banyak, " ujar Andyra.
Pahit manis hingga liku-liku berjualan jamu secara mandiri sudah banyak dirasakan Andyra. Di usia yang relatif masih sangat muda, ia kerap menemui pelanggan dengan berbagai karakter dan profesi. Mulai dari para sopir truk lintas kota, pedagang pasar hingga petani.Â
"Sopir-sopir truk itu pelanggan kios saya. Seringnya mereka minta jamu penambah vitalitas. Karena saya masih muda dan belum menikah, kerap digodai gitu saat saya meracik jamunya, " katanya.
Segudang Cita-cita
Dari kecintaannya berjualan jamu, Adyra masih memiliki segudang cita-cita. Ke depan, ia ingin memperdalam ilmu farmasi dengan melanjutkan kuliah tingkat Sarjana (S1). Satu tujuannya, lebih memperdalam ilmu obat-obatan agar memberi manfaat bagi masyarakat.Â
"Harapannya saya ingin terus mengedukasi masyarakat agar senang minum jamu. Jadi jamu tidak hanya diminati orangtua, tapi juga anak muda, " katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Jamu Jago, Ivana Suprana mengatakan, pemilihan Ratu dan Jamu Gendong Teladan 2018 untuk memberikan apresiasi, edukasi para penjual jamu gendong sebagai wujud melestarikan budaya adiluhung bangsa Indonesia.Â
Finalis yang menyandang predikat Ratu Jamu Gendong atau Jamu Gendong Teladan akan menjadi Duta Jamu Jago dan mengikuti acara-acara tingkat nasional.
Ivana menjelaskan, dari total 684 peserta dari Pulau Jawa, ternyata cukup banyak finalis penjual jamu binaannya yang usianya masih muda. Mereka harus melalui audisi yang cukup ketat. Tidak hanya penampilan, namun juga harus menguasai pengetahuan jamu tradisional mulai dari bahan, cara meracik hingga etika dan kebersihan melayani pelanggan.Â
"Acara ini digelar dua tahun sekali sejak 1987. Harapannya dengan peserta yang juga banyak diikuti penjual jamu muda, ini dapat menjadi teladan serta melestarikan jamu gendong," katanya. (ren)