Tim Dokter RS Hasan Sadikin Angkat Peluit Bersarang di Paru-paru Bocah
- Dokumentasi RS Hasan Sadikin
VIVA – Asep Yaya (9), warga Desa Girimukti Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mendapat penanganan khusus dari tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, untuk mengangkat peluit yang bersarang di tenggorokannya selama dua bulan.
Koordinator dokter yang menangani Asep, dr. Lina Lasminingrum, Sp.THT-KL(K) menjelaskan, tindakan terhadap Asep berlangsung cepat, dengan memasukkan alat ke dalam organ paru-paru atau biasa disebut endoscopy.
“Sudah dilakukan tindakan hari ini dan peluitnya sudah berhasil keluar, kelihatannya setengah jam kurang. Pengambilannya endoscopy, jadi tidak ada sayatan, tetapi peluit diambil,” ujar Lina di RSHS Bandung, Jawa Barat, Kamis 20 Desember 2018.
Menurut dia, saat pencarian menggunakan alat, posisi peluit berada di kiri cabang tenggorokan paru-paru. “Posisi peluit, ternyata di percabangan utama dari Bronkus kiri, memang tidak terlihat dalam rontgen, karena (bahannya) plastik tidak akan terlihat,” katanya.
Sebelumnya, Asep Yaya, bocah berusia sembilan tahun asal Kampung Cimalang, Kecamatan Saguling, Bandung Barat ini tak sengaja menelan peluit saat asyik memainkannya. Orangtua Asep lantas membawa dia ke Puskesmas terdekat.
Lantaran peralatan medis yang kurang lengkap, Puskesmas lalu merujuknya untuk diperiksa ke rumah sakit. Tapi karena tak punya biaya, orangtuanya memilih untuk membawa bocah itu berobat ke tempat lain. Sampai akhirnya dua bulan berlalu, peluit itu masih tetap bersarang di paru-parunya. (asp)