Jalan Ambles di Gubeng , Proyek Rumah Sakit Siloam Jadi Penyebab
- ANTARA FOTO/Didik Suhartono
VIVA – Polisi sudah menemukan petunjuk dan menyimpulkan bahwa amblesnya badan Jalan Raya Gubeng Surabaya diduga kuat dampak dari kesalahan teknis proyek parkir bawah tanah atau bassement milik RS Siloam di sisi kiri jalan.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, tim investigasi telah melakukan gelar perkara kasus itu pada Rabu malam, 19 Desember 2018. Dugaan kuat karena kesalahan teknis pembangunan bassement milik RS Siloam.
"Progres terkait amblesnya tanah di Raya Gubeng, berdasarkan hasil gelar semalam dan hasil olah TKP dari tim Labfor Polda maupun Mabes, kami memutuskan bahwa dugaan kuat ada kesalahan teknis akibat dari pembangunan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Siloam," kata Luki.
Petaka ini telah diteliti oleh ahli dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Widjo Kongko dan Nur Hidayat, pada Kamis pagi, 20 Desember 2018. Survei langsung ke lokasi dan tanah sekitar yang ambles.
Keduanya melihat kondisi tanah untuk mengetahui penyebab ambles sekaligus memetakan luas lahan yang juga berpotensi ambles.
Nur mengatakan, secara umum ada dua penyebab amblesnya tanah, mengacu pada kejadian serupa baik di dalam maupun luar negeri. Yakni ambles karena aktivitas alam atau kegiatan manusia.
"Kejadian tanah kolaps atau semacam sinkhole pernah terjadi di beberapa negara, baik karena alam atau aktivitas manusia," katanya.
Ambles karena faktor alam, lanjut ahli dari Pusat Teknologi Reduksi BPPT itu, biasanya terjadi di daerah tanah keras atau gamping. Biasanya terdapat rongga dan sungai di bawah tanah. Bisa juga karena dampak dari aktivitas patahan. Dua kategori di atas tidak terdapat di lokasi tanah ambles di Gubeng.
"Di Surabaya kondisi tanahnya berpasir, tidak mungkin terbentuk sinkhole. Lokasi tanah yang ambles juga bukan jalur patahan," ujar Nur.
Jalan Raya Gubeng Surabaya mendadak ambles pada Selasa malam, 18 Desember 2018, sekira pukul 21.45 WIB. Permukaan jalan tersedot ke dalam jurang sedalam 20 meter akibat amblesan tersebut. Dugaan awal tanah ambles karena aktivitas proyek bassement di sisi kiri jalan sudah terjawab. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.