Debat Seru Rocky Gerung Vs Ngabalin soal Kotak Suara 'Kardus'
- tvOne
VIVA – Pengamat politik dan sosial Rocky Gerung mengungkapkan adanya kekhawatiran publik akan penggunaan material karton tebal seperti kardus yang digunakan untuk kotak suara untuk Pemilihan Umum Serentak 2019.Â
Menurut dia, kekhawatiran publik berubah saat ini. Pada 2014, publik takut suaranya dicuri. Maka, kala itu kotak suara itu terbuat dari material seng.
"Sekarang, malingnya ada di dalam kotak suara, itu masalahnya. Sistemnya akan menipu. Jadi, algoritama publik memutuskan akan protes melalui simbol yang disebut kardus," ujar Rocky, seperti dikutip Rabu 19 Desember 2019, dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa Malam.Â
Dia pun menyoroti, legitimasi dari pemerintah bahwa keputusan penggunaan material tersebut sudah disepakati semua pihak, termasuk DPR. Menurutnya, jika tidak ada kekhawatiran dari pemerintah, isu ini tidak akan muncul di masyarakat saat ini.Â
Pernyataan Rocky tersebut direspons keras oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin. Dia pun diketahui juga menjadi salah satu nara sumber dalam ILC bertajuk Kotak Suara Kardus tersebut.Â
Menurut Ngabalin, pemikiran Rocky tersebut tidak memiliki dasar yang kuat. Sebab, tidak ada survei yang dan dasar yang jelas atas pemikiran tersebut.Â
"Rocky Gerung dengar kata-kata saya bagaimana, cara Anda menghitung tidak hangatnya orang dalam bernegara. Sebagai punya intelektual yang bagus, bagaimana Anda bisa lakukan penelitian dan ambil kesimpulan bahwa akan ada kecurangan dalam pemilu," tegasnya. Â
"Tidak boleh Anda membohongi publik dan membuat rakyat tidak optimis dalam pelaksanaan pemilu mendatang. Hati-hati lho. Otakmu harus diperbaiki, narasimu tidak bagus dan diksimu menyepelekan sebuah sistem yang sedang dibangun,"
Rocky pun menganggap santai pernyataan tersebut. "Itu barusan Ngabalin mempraktikkan apel siaga. Dia kaya pimpin apel siaga, marah-marah depan kamera," kelakarnya.Â
Simak dialog seru Rocky dan Ngabalin dalam video lengkap cuplikan ILC.
(asp)