Diperiksa Polisi soal Kosmetik Ilegal, Nella Kharisma Acungkan Jempol
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Penyanyi dangdut Nella Kharisma memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus kosmetik ilegal Derma Skin Care atau DSC Beauty di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Surabaya, pada Selasa, 18 Desember 2018. Dia turut diperiksa karena menjadi endorse produk kecantikan oplosan itu.
Didampingi manajernya, Nella tiba di gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus sekira pukul 11.00 WIB. Menunggangi mobil Toyota Innova abu-abu, Nella datang dengan baju dan celana biru. Kacamata transparan nangkring di mata biduan Jaran Goyang itu.
Setiba di lobi, dia langsung masuk menuju ruang pemeriksaan di Subdit Tindak Pidana Tertentu. Sedikit kalimat diucapkan Nella saat ditanya wartawan soal kasus yang kini membelitnya. Dia lebih banyak merespons pertanyaan awak media dengan senyuman. "Nanti saja," katanya.
Nella mengaku sehat dan dalam kondisi siap untuk menjalani pemeriksaan. Ucapan alhamdulillah dilontarkannya saat didesak tanya soal perasaannya terseret kasus kosmetik ilegal itu. "Siap (menjalani pemeriksaan)," ujarnya sembari mengacungkan dua jempol.
Kepala Subdit Tipiter Ditreskrimsus Polda Jatim, Ajun Komisaris Besar Polisi Rofiq Ripto Himawan, mengatakan Nella adalah artis endorse pertama yang menjalani pemeriksaan, dari total tujuh artis yang jadi endorse DSC Beauty. "Dia memenuhi panggilan hari ini dari semestinya minggu kemarin," ujarnya.
DSC Beauty adalah produk oplosan dan ilegal yang dibongkar polisi sejak beberapa pekan lalu. Hasil penyidikan, produk kecantikan buatan sebuah klinik kecantikan di Kediri, Jawa Timur, itu mengandung bahan berbahaya. Produk kecantikan itu diproduksi oleh pemilik klinik, KIL, tersangka kasus tersebut.
DSC Beauty sudah beredar di hampir seluruh kota di Indonesia sejak dua tahun lalu. Produk itu terpasarkan apik karena di-endorse tujuh artis di media sosial Instagram, di antaranya Nella Kharisma, Via Vallen, NR, OR, MP, DK, dan DJB. Mereka dibayar KIL Rp7 juta sampai Rp15 juta per minggu. KIL wajar mampu membayar endorse artis, karena omzet bisnis ilegalnya itu cukup besar, Rp300 jutaan per bulan.