Mahasiswa Asal Ngruki Ditemukan Tewas Disapu Banjir di Semarang
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA – Anung Sandi Bakhtiar (23 tahun), seorang mahasiswa pada Universitas Negeri Semarang, yang hilang tersapu banjir bandang saat tengah memancing di sungai, akhirnya ditemukan. Pria asal Kabupaten Sukoharjo itu, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Korban ditemukan tak bernyawa oleh tim SAR gabungan di aliran Sungai Pleret, Semarang, atau 12 kilometer dari lokasi kejadian.
"Korban kita temukan pagi tadi, dalam kondisi mengambang, setelah tiga hari pencarian," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Jateng Agung Hari Prabowo, Senin 17 Desember 2018.
Sebelumnya, korban dinyatakan hilang tersapu banjir bandang di Kaligarang, tepatnya wilayah Desa Patemon kecamatan Gunungpati pada Sabtu sore, 15 Desember. Ia hilang, saat asyik memancing bersama empat warga lain, yakni Hersanto (57 tahun), Rudiharyato (47 tahun), Kamdi (50 tahun), dan Sudarsono (36 tahun).
Di tengah keasyikan memancing itu, lima warga tiba-tiba tersapu banjir bandang yang datang dengan cepat. Korban Anung yang berada di posisi tengah sungai langsung tersapu arus, sedangkan empat temannya berhasil menyelamatkan diri.
Usai dievakuasi Basarnas, jasad korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat dr Kariadi sambil menunggu kedatangan keluarganya. Korban merupakan adalah warga asal Ngruki, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah. Dia tercatat sebagai mahasiswa Universitas Negeri Semarang.
"Operasi pencarian juga telah ditutup. Saat ini, kondisi aliran sungai berkedalaman bervariasi 40 sentimeter sampai dua meter dan cuacanya cerah," katanya. (asp)