Polri Kirim Pasukan Perdamaian ke Lima Misi PBB, 43 Polwan Bergabung
- Polri
VIVA – Kepolisian Republik Indonesia mengirimkan pasukan Garuda Bhayangkara sebagai penjaga perdamaian di lima misi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Mereka akan bertugas di lima daerah konflik, antara lain Sudan, Afrika Tengah, Haiti, Sudan Selatan, dan Kongo.
Pasukan yang tergabung dalam dua Formed Police Unit (FPU) dan Police Advisors Indonesia yang melibatkan 43 polwan tangguh itu akan ditugaskan untuk misi pemeliharaan perdamaian di daerah-daerah konflik sebagaimana diminta PBB.
"Pasukan ini sudah kita siapkan sesuai kebutuhan daerah misi setelah tim Recce (tim aju) melakukan kunjungan dan memperdalam berbagai informasi tentang Analisa Daerah Operasi," kata Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Inspektur Jenderal Polisi HS Maltha saat memimpin upacara tradisi pembaretan bagi calon peacekeeper di Pusat Latihan Multifungsi Polri, Cikeas, Bogor, Minggu, 16 Desember 2018.
Setelah menganalisis daerah, Polri membuat program yang selaras dengan prosedur PBB untuk menengahi pertentangan daerah konflik. Berbagai latihan digelar selama sembilan bulan di Puslat Multifungsi Polri.
"Dari sejarah panjang perjalanan Kontingen Garuda Bhayangkara Polri sejak di Namibia 1989 hingga 2017, PBB memberi apresiasi luar biasa terhadap pelayanan internasional dan kinerja maksimal yang selalu Polri persembahkan," ujar Maltha.
Pasukan yang akan dikirimkan berjumlah total 381 personel, terdiri atas 198 personel FPU 11 ke Sudan, 154 personel FPU 1 ke Afrika Tengah, serta Police Advisor berjumlah 29 personel terdiri atas dua personel ke Haiti, tujuh personel ke Sudan Selatan, 14 personel ke Kongo, dan enam personel ke Afrika Tengah. Sebanyak 43 di antara total pasukan itu adalah polisi wanita (polwan).
Para personel, katanya, dibekali berbagai keahlian yang menunjang tugas mereka di daerah konflik. Termasuk keahlian berbahasa asing, seperti bahasa Arab, Prancis, dan Inggris. Mereka akan bertugas selama setahun.
"Memang jumlahnya ada peningkatan jika dibanding tahun sebelumnya. Ini merupakan permintaan oleh PBB, dan kita juga termasuk kontingen paling siap untuk menyiapkan pasukan FPU ini," ujarnya.
Kepala Biro Misi Hubungan Internasional Polri Brigadir Jenderal Polisi Krishna Murti menjelaskan tugas pasukan FPU dan Police Advisor selama berada di daerah misi PBB. Mereka memiliki tugas khusus mengamankan objek vital milik PBB hingga melindungi para pengungsi.
"Tugas mereka mengamankan fasilitas vital milik PBB, mengamankan pelaksanaan tugas Police Advisors, melindungi para pengungsi di IDPs' camp atau kamp-kamp pengungsi, serta mengamankan proses distribusi bantuan kemanusiaan," ujar mantan direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya itu. (art)