Perjuangan Indah Seberangi Sungai demi Wisuda karena Jembatan Ambruk

Perjuangan Indah seberangi sungai demi wisuda karena jembatan ambruk
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Hari yang dinanti-nanti Indah Permata Sari dan kedua orangtuanya tiba. Dia dijadwalkan diwisuda pada Selasa pagi, 11 Desember 2018, setelah merampungkan studi strata 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat.

Ada Potensi Banjir, KPU Tangerang Pastikan Logistik Pilkada Sudah Terdistribusi 100 Persen

Tetapi malang bagi Indah. Satu-satunya jembatan penghubung desanya untuk menuju kampusnya ambruk dan akses jalan terputus total setelah diterjang banjir serta longsor. Padahal, dia sudah mempersiapkan segalanya untuk tampil sempurna: berias dan mengenakan jubah hitam alias toga untuk upacara wisuda.

Indah pantang menyerah dan kembali pulang karena akan melewatkan momen bersejarah itu. Dia dan kedua orangtuanya nekat menyeberangi sungai. Meski dangkal, sungai itu tak mudah dilintasi karena berarus deras dan berbatu sehingga licin dan berpotensi terpeleset lantas hanyut.

KPU Jakarta: 572 TPS Berpotensi Rawan Banjir

Tanpa melepaskan kebaya maupun jubah hitamnya, Indah melintasi sungai kampungnya, Sungai Batang Ulakan, di Korong Pasa Usang, Nagari Kayutanam, Kecamatan 2X11, Kabupaten Padang Pariaman. Risikonya, minimum memang mesti berbasah-basahan. Dia bahkan terlambat tiba di kampusnya. Tetapi itulah harga yang dibayar Indah demi impian wisuda.

"Terpaksa harus menyeberangi sungai ini," ujarnya pasrah. "Karena ini satu-satunya alternatif, karena jembatan rusak".

Ancaman Banjir Bayangi Pencoblosan Pilkada Jakarta

Selain Indah, ratusan pelajar dan warga setempat terpaksa menyeberangi sungai itu untuk bersekolah atau beraktivitas di seberang desa. Mereka berharap pemerintah segera memperbaiki atau membangun lagi jembatan di sana, atau sekurang-kurangnya jembatan darurat.

Jembatan darurat

Aparat TNI dan Polri bersama warga bergotong royong membuat jembatan darurat dari batang-batang pohon kelapa. Tetapi jembatan itu hanya dapat dilintasi pejalan dan sepeda motor.

Perjuangan Indah Seberangi Sungai demi Wisuda karena Jembatan Ambruk

Polisi berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga setempat untuk membangun ulang jembatan. Tetapi tentu saja dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk membangunnya, paling cepat 13 bulan, itu pun dengan perhitungan cuaca baik.

Menurut Kepala Polres Padang Pariaman, AKBP Rizki Nugroho, karena membutuhkan waktu cukup lama, jembatan darurat sebagai salah satu alternatif, diyakini solusi terbaik.

Untuk mengurai kemacetan, polisi menentukan beberapa rute rekayasa lalu lintas, di antaranya, dari arah Kota Padang dialihkan melalui rute Jalur Malalak Sei Sarik berputar menuju arah Bukittinggi; dari arah Bukittinggi dan Kota Padang Panjang menuju Kota Padang dialihkan ke jalur Sitinjau Laut Solok.

Arus lalu lintas Padang-Bukittinggi lumpuh total sejak Senin sore kemarin gara-gara jembatan utama di Korong Pasa Usang terputus. Kondisi itu diperparah dengan meluapnya air terjun Lembah Anai, longsor dan pohon tumbang di kawasan Bukit Tambun Tulang Malibou Anai, Nagari Guguak, Kecamatan Kayutanam. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya