Anies Ungkap Hal yang Buat Indonesia Unik

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Gubernur DKI Jakarta Raya Anies Rasyid Baswedan menegaskan, keunikan Indonesia sebenarnya tidak terletak pada kebhinnekaannya tetapi justru pada persatuan.

Bela Jokowi, Rampai Nusantara Tak Sependapat Dengan Hasto Soal Kriminalisasi Terhadap Anies

Menurut dia, banyak negara mempunyai keberagaman atau kebhinnekaan sebagaimana yang dimiliki Indonesia selama ini. Namun, keberagaman itu merupakan  hal alami sehingga tidak dapat dimungkiri dan akan terus terjadi.

Berbagai keberagaman itu, lanjut dia, dapat dijaga dan dipersatukan sehingga negara Indonesia ada. “Jadi menurut saya, keunikannya itu ada pada persatuan,” kata Anies di depan peserta Panel Forum Refleksi Kepahlawanan AR Baswedan, di kampus Universitas Negeri Yogyakarta, Minggu, 9 Desember 2018.

Survei Elektabilitas Berada di Puncak, Jubir Pramono-Rano Efek Ahokers dan Anak Abah Bersatu: Insya Allah Satu Putaran

Dalam perjalanan sejarah, dia mengatakan, cukup banyak bukti terjadi pertentangan atau pergulatan yang seru. Namun kemudian tidak menimbulkan perpecahan karena persatuan itu yang terjaga.

Karena itu, lanjut Anies, Indonesia harus terus mempertahankan keunikan ini yakni dengan menjaga persatuan.

Ahok Ungkap Alasan Anies Absen Kampanye Akbar Pramono-Rano

AR Baswedan adalah kakek Anies Rasyid Baswedan. Mantan Wakil Menteri Penerangan, jurnalis dan diplomat serta pendiri Partai Arab Indonesia.

Pada kesempatan itu, Anies bercerita banyak mengenai kakeknya yang berputera 11 orang dan lebih dari 70 orang cucu.

AR Baswedan, kata Anies, adalah tokoh yang ikut tergabung dalam Badan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Menurut dia, kakeknya adalah orang yang dikenal luas dan selalu berkomunikasi secara baik dengan siapa pun. “Tidak hanya tokoh-tokoh Islam, tetapi juga tokoh nasionalis bahkan politisi nonIslam semisal Frans Seda dan IJ Kasimo,” katanya.

Dalam setiap pembicaraan dengan siapa pun, Anies mengatakan, AR Baswedan selalu merekam pembicaraan tersebut. Jumlah kaset rekaman yang mencapai ratusan itu, kini masih tersimpan rapi di kediamannya. Untuk menjaga agar tidak mengalami kerusakan, Anies berencana akan melakukan digitalisasi. 

Selain kaset, buku-buku mencapai lebih dari 5.000 eksemplar. Sedangkan tulisan-tulisan berisi pemikiran yang sering dikirim ke berbagai  koran pada zamannya, masih ada dokumen berupa kopi karbon atau tindasan ketikan.

Anies mengatakan, sebagai tokoh besar, AR Baswedan memiliki istri yang hebat pula. Ia mengemukakan, istri pertama, Syaichun, meninggal dunia pada 1948 dengan meninggalkan 9 anak. “AR Baswedan kemudian menikah lagi, dengan tokoh pergerakan, Barkah Ganis. Dia perempuan hebat,” katanya.

Neneknya ini, kata Anies, tidak sekadar ibu rumah tangga, tetapi sebagai Ibu Perjuangan yang juga dikenal luas sebagai  perempuan yang banyak membimbing tokoh-tokoh muda saat itu. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya