Setara Institute Dinilai Kerdilkan Syariat Islam di Banda Aceh

Kampung keberagaman di Pasar Peunayoung, Banda Aceh.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dani Randi

VIVA – Setara Institute dikritik karena menempatkan Kota Banda Aceh menjadi daerah yang indeks toleransinya terendah di Indonesia. Banda Aceh ditempatkan nomor dua terbawah setelah Tanjung Balai versi Setara Intitute.

Intoleransi Meningkat, 6 Komunitas Lintas Iman Siap Sebar Kurikulum Perdamaian di Jawa dan Sumatera

Kajian dari Setara Institute tersebut diprotes anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota Banda Aceh, Irwansyah. Ia menilai hasil itu tak memiliki dasar lantaran menuding Banda Aceh tidak toleran. Kajian Setara dinilai tak sesuai fakta.

Menurut dia, ada upaya Setara Institute mengkerdilkan pemberlakuan Syariat Islam di Banda Aceh. Bahkan ia mempertanyakan apakah Setara Institute datang langsung ke Banda Aceh untuk melihat kondisi Banda Aceh saat ini.

Hakim di Banda Aceh Mogok Kerja, Tak Semua Sidang Ditunda

Ia menekankan saat ini semua umat beragama hidup berdampingan dengan aman dan nyaman.

“Apakah mereka datang survei ke Banda Aceh? Atau hanya dengar dari orang-orang, lalu membuat kesimpulan, ini sebenarnya metode apa yang digunakan? Atau jangan-jangan ini seperti ada rencana mengkerdilkan pemberlakuan syariat Islam di Banda Aceh?” ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu malam, 8 Desember 2018.

Ustaz Ini Sebut Kedatangan Paus Fransiskus Bikin Resah, Netizen: Tak Mewakili Islam

Irwansyah geram karena faktanya saat ini kehidupan antarumat beragama di kota Banda Aceh terjalin harmonis. Menurutnya, semua umat beragama juga bebas menjalankan aktivitasnya tanpa ada gangguan.

Bahkan bagi non-muslim juga tidak terusik dengan pemberlakuan syariat Islam di Aceh. Sebagai contoh, kata dia, ada non-muslim di Banda Aceh yang justru ingin dihukum dengan hukum Islam (cambuk) saat melakukan pelanggaran.

“Bahkan di Banda Aceh meskipun umat Islam manyoritas, namun non-muslim bisa hidup berdampingan tanpa ada gangguan apapun. Maka kita sesalkan jika Banda Aceh dianggap tidak toleran,” jelas politikus PKS itu.

Untuk itu, pihaknya mendorong Pemerintah Kota Banda Aceh menyampaikan protes secara resmi kepada Setara Institute. Hal ini dinilai sangat merugikan Banda Aceh yang sedang giat-giatnya menggerakkan sektor pariwisata.

“Meskipun Banda Aceh menjalankan syariat Islam, bukan berarti hal itu akan menghambat orang untuk datang, justru kami ingin menampakkan indahnya Islam itu dari Aceh,” ucapnya.

Sebelumnya, Setara Institut memberikan penghargaan terkait Indeks Kota Toleran atau IKT 2018. Setara melakukan kajian dan pemeringkatan terhadap 94 kota yang masuk dalam hal isu promosi dan praktik toleransi yang dilakukan oleh pemerintah-pemerintah kota.

Dalam hal itu, Kota Singkawang berada di peringkat satu dengan skor 6.513 disusul dengan Kota Salatiga. Sementara Kota Banda Aceh di posisi terendah dengan peringkat 93 dengan skor 2.830 atau berada di bawah Kota Jakarta yang di peringkat 92.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya