Angka Kekerasan Meningkat, Begini Terobosan Keren Komnas Perempuan

Ketua Komnas Perempuan Azriana RM
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Laporan terkait kasus kekerasan terhadap perempuan yang masuk ke Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan terus meningkat. Rata-rata dari data Komnas Perempuan, angka laporan pengaduan kekerasan mencapai 100 kasus setiap bulan.

Tegur Truk yang Langgar Jam Operasional, Polantas Malah Dianiaya Pria yang Ngaku Mantan Anggota Brimob

Kekerasan terhadap perempuan yang diadukan itu berasal dari laporan yang beragam. Merespons melonjaknya laporan kekerasan ini, Komnas Perempuan pun bikin terobosan agar menciptakan kemudahan dalam proses pengaduan.

Ketua Komnas Perempuan, Azriana R. Manalu, menekankan terobosan yang dilakukan pihaknya dalam persoalan ini dengan mengimplementasikan teknologi cloud contact center. Menurutnya, dengan cara ini, korban bisa dipermudah dalam proses pengaduan. Selain itu, hal ini demi kenyamanan korban.

Tragis! Gegara Tak Hafal Surah Alquran, Bocah di Batam Dianiaya hingga Diikat Rantai Besi oleh Ibu Kandung

“Selama ini kan masih manual dan tenaga relawan kami masih terbatas. Adanya teknologi cloud contact center bisa mendukung upaya kami untuk mencegah dan menangani kasus kekerasan terhadap perempuan lebih optimal,” kata Azriana dikutip dari keterangan resminya, Sabtu, 8 Desember 2018.

Dia mencontohkan selama ini kendala dalam pengaduan misalnya ketika hari libur. Kata dia, saat hari libur di luar jam kantor atau seperti waktu tengah malam sulit menerima pengaduan.

Kasus Siswa Dipaksa Sujud Menggonggong di Surabaya Berujung Damai, SMAK Gloria Tetap Polisikan Pelaku

"Kalau dengan perangkat lama kami, pas hari libur atau di luar jam kantor misalkan tengah malam, itu kan tidak bisa. Tapi, dengan perangkat cloud contact center ini seluruh pengaduan bisa terekam,” jelasnya.

Bagi Azriana, kasus kekerasan terhadap perempuan saat ini sudah seperti fenomena gunung es. Sebab, yang tampak di permukaan hanya sedikit. Padahal, yang belum terungkap justru lebih besar.

"Dibutuhkan juga keberanian korban kekerasan untuk melaporkan kasusnya," tuturnya.

Kemudian, tentunya keberadaan teknologi cloud contact center ini diharapkan korban bisa meninggalkan pesan ketika menghadapi ancaman. Dengan perangkat ini maka menurut Azriana, pihaknya bisa mendengarkan rekaman sehingga bisa menelepon kembali pada waktu yang tepat.

Kelebihan sistem ini pula bisa menunjang kinerja Komnas Perempuan dalam memantau perkembangan kasus secara berkala. "Dengan melakukan panggilan dari database yang sudah disediakan," ujarnya.

Terkait terobosan teknologi cloud contact center, Komnas Perempuan menggandeng Telkomtelstra dan ipSCAPE.

Chief Financial Officer Telkomtelstra, Ernest Hutagalung, berharap teknologi cloud contact center bisa membantu peran Komnas Perempuan. Tujuan utamanya agar Komnas Perempuan bisa efektif dan efisien dalam membantu urusan kekerasan terhadap perempuan.

“Isu mengenai perempuan merupakan isu yang sangat penting. Ini masalah kita bersama,” tutur Ernest.

Sementara, Chief Executive Officer ipSCAPE, Fiona Boyd menambahkan, tak hanya di Indonesia, kasus kekerasan perempuan sudah menjadi isu global. Contohnya seperti Australia yang merupakan salah satu negara dengan kekerasan tinggi terhadap perempuan.

“Di Australia, 1 dari 5 perempuan mengalami kekerasan,” jelasnya.

    

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya