Buru Kelompok Separatis Papua, TNI: Tangkap Hidup atau Mati!
- Dok. Pendam VXII/Cendrawasih
VIVA – Personel gabungan TNI dan Polri masih terus melakukan perburuan terhadap kelompok separatis bersenjata yang membantai puluhan pekerja jembatan proyek Trans Papua di Distrik Mbua dan Yigi, Kabupaten Nduga, Papua Barat. TNI menargetkan menangkap para pelaku hidup atau mati.
"Target kita, pelaku ini ditangkap hidup atau mati, terutama pimpinannya," kata Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi dalam perbincangan di tvOne, Jumat, 7 Desember 2018.
Aidi menduga kelompok bersenjata berjumlah sekitar 50 orang. Mereka juga diyakini masih berada di sekitar lokasi ditemukannya jenazah pekerja di Distrik Yigi.
Menurutnya, karakter alam di Distrik Yigi merupakan pegunungan terjal dan hutan lebat. Kondisi ini membuat mobilisasi kelompok bersenjata itu terbatas, karena tidak ada angkutan.
"Kendaraan itu cuma kakinya sendiri. Kami menduga mereka masih ada di situ, tidak jauh-jauh ada di situ," ujarnya. Keyakinan itu ditambah, ketika anggota hendak mengevakuasi jenazah korban, kelompok bersenjata itu sempat menembaki aparat.
Namun, kondisi menjadi sulit manakala kelompok bersenjata itu bersembunyi di hutan, membaur dengan warga sekitar dan menyembunyikan senjatanya. "Karena kita tidak bisa membedakan mana kombatan mana warga," tutur Aidi.
Terlepas dari situasi itu, TNI-Polri tetap memburu pelaku dan pimpinannya hingga berhasil. Aparat bahkan mengimbau para pelaku agar kooperatif, menyerahkan diri ke aparat dan mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum. "Kami berharap dengan kesadarannya mereka menyerahkan diri," tuturnya. (art)