Putri Gus Mus Berang Puisi Ayahnya Dibajak Felix Siauw untuk Reuni 212
- ILC tvOne
VIVA – Putri ulama dan penyair Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus, Ienas Tsuroiyah, berang setelah mendengar kabar bahwa puisi karya ayahnya dibajak oleh Felix Siauw, untuk kepentingan kegiatan Reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Minggu lalu, 2 Desember 2018.
Ienas memang baru mengetahui perihal itu dari kawan-kawan yang mengirimkan tampilan gambar atau screenshot Instagram Felix Siauw berupa puisi tentang Reuni 212, dengan judul Terinsipirasi Puisi Gus Mus melalui pesan singkat ke Whatsapp.
"Tak sulit untuk menebak, puisi Abah yang mana yang 'dibajak' oleh mualaf pujaan para artis "hijrah" itu," tulis Ienas dalam akun Facebook-nya dikutip Jumat, 7 Desember 2018.
Bahkan, katanya, lebih parah lagi puisi yang dibuat oleh Felix Siauw itu beredar luas di kalangan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan mencatut nama Gus Mus, serta menghilangkan nama Felix.
"Pagi ini saya mendapat laporan, puisi aspal (asli tapi palsu) tentang demo 212 itu beredar luas di WAG kader PKS dengan judul "Puisi Gus Mus". Entah siapa yang dengan sengaja menghilangkan kata 'Terinspirasi' dan nama Felix Siauw sebagai penulisnya, yang jelas buat saya itu JAHAT sekali. Kayak gitu kok ngakunya kader partai dakwah," tulisnya.
Ienas menegaskan bahwa Gus Mus itu tak hanya sekali ini dibajak oleh oknum tertentu dan diubah semau-maunya. Gus Mus maupun keluarga pun, sering mengklarifikasi ketika muncul kasus serupa, namun tetap banyak yang tertipu.
Menurut dia, sejak pilpres 2014, nama Gus Mus sering dicatut, diseret, dan dibawa-bawa dalam kampanye. Banyak unggahan yang tak jelas, siapa penulis aslinya, tetapi memakai nama Gus Mus.
"Yang saya masih ingat, ada postingan yang memuji-muji Prabowo Subianto, menggunakan nama Abah, tapi di bawahnya tertulis Serang, tanggal sekian bulan sekian. Artinya, kalau pembaca jeli, pasti langsung tahu kalau itu hoax (bukan Abah yang menulis). Toh, tetap saja banyak yang tertipu," katanya.
Puisi Ustaz Felix Siaw
Terinspirasi Puisi Gus Mus
Kau ini bagaimana? Kau bilang yang datang 212 takkan banyak peminatnya, saat yang datang membludak kau bilang buih saja
Kau ini bagaimana? Kau katakan reuni 212 itu radikal, tapi kau sendiri mengancam tak pakai akal. Kau suruh kami hargai beragam, kau sendiri main ancam
Kau ini bagaimana? Kau bilang bebas berpendapat, aku datang 212 kau tuduh aku dibayar, aku tak datang 212 kau klaim persatuan sudah bubar
Kau ini bagaimana? Kau suruh aku untuk percaya dan yakin padamu, tapi Monas dan jalan-jalan penuh manusia kau bilang hanya hadir 40 ribu
Kau ini bagaimana? Aku angkat merah putih kau curigai, aku angkat kalimat tauhid kau tuduh aku tak cinta negeri, aku tak angkat apapun kau bilang nuraniku sudah mati
Kau ini bagaimana? Kau bilang Indonesia mau dipecah-belah, tapi melihat persatuan ummat di 212 engkau marah, terhadap para penjajah negeri malah engkau ramah
Kau ini bagaimana? Bendera tauhid kau bilang bendera HTI, diberi hadits kau bilang ini hadits lemah sekali, diberi yang shahih kau bilang khat di masa Rasul bukan yang ini
Kau ini bagaimana? Khat bendera aku ganti, kau bilang kenapa harus warnanya hitam begini, aku buat warna-warni kau bilang aku ini bentuk inkonsistensi
Kau ini bagaimana? Kalau engkau yang bicara buruk bilang tabayun saja, tapi kalau kau menghina aku kau bilang itu sudah sepantasnya
Kau ini bagaimana? Kau bilang pendapat orang harus dihargai, aku buat mimbar penyampaian pendapat, engkau persekusi engkau halangi
Kau ini bagaimana? Kau tuduh orang makar, kau yang main bakar, kau bilang orang radikal tapi logikamu tak masuk di akal
Kau ini bagaimana? Kau bilang jangan politisasi agama, tapi di pesantren-pesantren kau cari suara, kau tolak perda syariah, pas kampanye tiba-tiba pakaian Muslimah
Kau ini bagaimana? Atau aku harus bagaimana? Kau masih manusia?
#reuni212 #gusmus #ukhuwah #felixsiauw #radikalisromantis (asp)