Sopir Taksi Pembawa NH Dini Menangis di Samping Jenazah

Suparjo, sopir taksi yang membawa NH Dini saat kecelakaan, melayat di Wisma Lansia Harapan Asri Semarang pada Rabu, 5 Desember 2018.
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Suasana duka menyelimuti para pelayat yang mendatangi Aula Santa Ana Wisma Lansia Harapan Asri, Banyumanik, Semarang, Rabu, 5 Desember 2018. Mereka memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah novelis NH Dini sebelum dikremasi di Ambarawa.

Kecelakaan Lalu Lintas Bisa Halangi Program Indonesia Emas

Satu di antara kerumunan pelayat adalah seorang pria yang dalam kondisi sakit dengan balutan perban di tangan kiriya. Ia tak lain adalah Suparjo (57 tahun), sopir taksi yang membawa NH Dini saat kecelakaan maut di tol Semarang.

Sambil dipapah keluarganya, Suparjo turut memberikan penghormatan terakhir dan doa-doa di samping jenazah NH Dini. Air matanya perlahan menetes hingga para pelayat lain turut menenangkannya.

Mobil Pikap Ngebut Tabrak 5 Sepeda Motor di Gresik, 2 Orang Tewas

Pemimpin Wisma Lansia Harapan Asri, Heri Suparno, mengungkapkan bahwa Suparjo sopir taksi Express Semarang yang menjadi langganan almarhum NH Dini. Sudah hampir lima tahun, Suparjo selalu setia mengantar Almarhumah tiap kali menjalani pengobatan terapi akupuntur di Jalan Mataram Semarang.

"Bu Dini sudah biasa diantar oleh Pak Parjo, selama menjalani terapi (akupunktur) di Jagalan, Semarang. Sampai akhir hayat Bu Dini beliau juga menemani," kata Heri.

Mengenaskan, Segini Korban Meninggal Kecelakaan Lalu Lintas dalam Setahun

Aisa R Jumar, seorang kerabat, menjelaskan pihak keluarga, kerabat maupun kolega NH Dini di wisma itu mengaku sangat kehilangan dengan berpulangnya sang novelis tiga zaman. Apalagi sosok Dini dikenal merakyat hingga tetap memilih tinggal di Wisma Lansia meski kedua anaknya di luar negeri kerap mengajaknya.

"Beliau tetap pilih di sini walau pun sendiri tanpa anak-anaknya. Tapi anak-anak, yakni Lintang dan Padang, sering menengok ke sini," ujarnya.

NH Dini meninggal dunia setelah kecelakaan lalu lintas di Tol Semarang pada Selasa siang, 4 Desember 2018. Ia mengalami luka serius setelah mobil yang ditumpanginya tertimpa muatan truk yang meluncur mundur.

Nyawa perempuan kelahiran Semarang, 29 Februari 1939 itu tak bisa diselamatkan meski telah mendapatkan tindakan medis di RS Elisabeth Semarang. Perempuan yang menulis lebih 30 novel itu meninggal pada pukul 16.30 WIB. Dia meninggalkan dua orang anak dan empat cucu.

Jenazah NH Dini di krematorium Ambarawa untuk dikremasi. Sesuai wasiat Almarhum kepada keluarga, abu jenazahnya akan dilarung ke laut. Manajemen Wisma Lansia Harapan Asri juga melakukan prosesi khusus untuk pelepasan jenazah. (ase)

Penampakan motor yang ikut terlibat dalam kecelakaan maut di Cibubur, Jakarta.

Kakorlantas Polri: Tiga Nyawa Hilang Setiap Hari karena Kecelakaan

Hingga September 2024, tercatat lebih dari 111.000 kecelakaan lalu lintas, yang menyebabkan sekitar 20.000 korban jiwa.

img_title
VIVA.co.id
31 Oktober 2024