Mendikbud: PMP Zaman Now Ikuti Perilaku Anak Milenial

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengaktifkan kembali pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di dunia pendidikan Indonesia. Menurutnya, setelah dikaji, terdapat masalah antara pelajaran Kewarganegaraan dengan PMP. 

Muhadjir: Pak Jokowi Banyak Mendengarkan Menteri, Pemimpin yang Mau Merendah

"Pancasila itu ranah afektif, pembentukkan sikap atau penanaman nilai. Sedangkan Kewarganegaraan itu ranahnya kognitif," ujar Muhadjir Effendi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin 3 Desember 2019. 

Dia menjelaskan, setelah dievaluasi beberapa tahun ini, diperlukan adanya pemisahan.

Indonesian Announces 27 National Holidays for 2025

"Pemisahan antara kewarganegaraan dan PMP memang perlu. Sekarang kami sedang mengkaji, yang penting jangan sampai menambah mata pelajaran dan membebani siswa," ujar Muhadjir.

Dengan dihidupkannya PMP kembali, pelajaran ini akan diterapkan beda dengan yang terdahulu karena akan disesuaikan.

Jokowi Tunjuk Muhadjir Effendy Jadi Plt Mendes, Airlangga Jabatan Plt Menaker

"Untuk sekarang, mau dikaji ulang untuk disesuaikan dengan keadaan sekarang, sesuai dengan alam pikiran, dan sikap-sikap perilaku anak millenials. Karena pada dasarnya kurikulum akan terus maju dan berkembang," kata dia. (yns)

Bunga Limita Khalda Lilipaly

Pelantikan Gubernur Lemhanas, Penasehat Khusus, Utusan Khusus, Kepala Badan

Daftar Nama Penasihat Khusus Presiden Prabowo dan Bidang-bidangnya

Melalui Keputusan Presiden, atau Keppres Nomor 140P tahun 2024 tentang Pengangkatan Penasihat Khusus Presiden, Presiden Prabowo Subianto mengangkat sejumlah tokoh senior.

img_title
VIVA.co.id
22 Oktober 2024