Napi Kabur Berjemaah di Aceh Lebih Dahulu Pelajari Situasi dan Cuaca

Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Sri Puguh (tengah), saat mengunjungi Lapas Lambaro, di Banda Aceh, Aceh, pada Sabtu, 1 Desember 2018.
Sumber :
  • VIVA/Dani Randi

VIVA – Aktivitas keseharian para narapidana di Lapas Kelas II A Banda Aceh di Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, tidak terpantau oleh petugas lapas. Rencana mereka kabur juga tidak diketahui oleh petugas.

Anggota Linmas TPS di Banda Aceh Meninggal Usai Angkat Kotak Suara

Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Sri Puguh, tak menampik bahwa di Lapas itu sangat sedikit CCTV atau kamera pengawas. Petugas lapas tidak banyak mengetahui aktivitas para narapidana.

Kementerian juga berencana memasang sejumlah kamera CCTV di setiap sudut penting agar mempermudah pemantauan napi di dalam Lapas.

Modal Pistol Mainan Pencuri Gasak Emas dan Uang Milik PNS di Aceh

“Akan kami lengkapi dengan CCTV nanti, Minggu depan akan kami pasang sistem tersebut, agar bisa dipantau oleh penjaga Lapas,” kata Sri Puguh saat mengunjungi Lapas Lambaro, Sabtu, 1 Desember 2018.

Sri juga membenarkan bahwa seratusan napi yang lari sudah merencanakan jauh hari sebelum mereka kabur berjemaah. “Mereka juga pelajari kapan waktunya untuk kabur dan memilih waktu yang tepat, kondisi cuaca juga mereka pelajari,” katanya.

50 Orang Kena Razia Gegara Olahraga dengan Pakaian Ketat dan Celana Pendek di Aceh

Mengenai dugaan kesalahan prosedur yang terjadi pada penjaga lapas, Sri Puguh membantah rumor ada oknum sipir yang ikut terlibat dalam kasus kaburnya 113 napi. “Tidak ada (kesalahan prosedur),” sebutnya.

Kesepuluh orang penjaga lapas yang saat itu bertugas juga dinilai sudah menjalankan prosedur yang memadai. Namun, Sri berterus terang, mereka tidak dapat membendung seratusan napi yang hendak kabur.

Hingga hari ini, sudah 37 napi yang kabur ditangkap kembali oleh aparat kepolisian. Polisi masih mengejar 76 napi lain, termasuk lima orang lagi yang diduga menjadi perancang dan provokator aksi kabur itu.

Ilustrasi garis polisi

Pria Diduga Mesum Dianiaya hingga Tewas di Aceh, 6 Warga Jadi Tersangka

Seorang pria paruh baya berinisial RD (50) dianiaya warga hingga tewas karena diduga melakukan perbuatan mesum.

img_title
VIVA.co.id
30 Desember 2024