Tersangka Penembakan Maut Sampang Mulanya Bilang Pakai Pens Gun
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Tersangka penembakan berinisial I (30 tahun) yang menewaskan Subaidi (40) di Sampang, Madura, Jawa Timur, mulanya mengaku menembak korban dengan senjata api berbentuk serupa pena tinta atau pens gun berpeluru kaliber 9 mm. Tetapi penyidik tak percaya karena banyak kejanggalan.
Informasi diperoleh dari Kepolisian menyebutkan, awalnya penyidik mengamankan pens gun berdasarkan pengakuan tersangka I. Saat itu, tersangka mengaku menggunakan senpi itu dengan peluru kaliber 9 mm. Nah, dicobalah senpi itu. Hasilnya, lubang pipa pens gun terlalu longgar untuk kaliber 9 mm.
Kejanggalan lainnya ialah tahun kepemilikan pens gun itu. Tersangka mengaku memiliki senpi itu sejak tahun 2004. Analisis penyidik, pens gun selama itu sangat mungkin sudah karatan dan mustahil berfungsi sempurna.
Penyidik juga menganalisis luka tembakan di tubuh korban. Peluru yang tembus di tubuh korban menghasilkan luka lubang berulir dan teratur. Lebar luka di bagian pinggang kanan korban (peluru keluar) lebih lebar dari lubang di dada kiri (peluru masuk).
Luka tembak seperti itu sangat tidak mungkin dihasilkan dari pens gun sebagaimana diakui tersangka I. Setelah diinterogasi, tersangka akhirnya mengakui bahwa dia menggunakan senpi pabrikan jenis Baretta saat menembak korban. Polisi berhasil mengamankan senpi biasa dipakai di Amerika itu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, mengatakan memang mulanya tersangka mengaku menggunakan senpi rakitan saat menembak korban. "Tapi kami tidak percaya, dan akhirnya terbukti senjata tersangka pabrikan," katanya di Surabaya pada Kamis, 29 November 2018.
Subaidi terlibat perkelahian dengan I di jalan Gimbuk Timur, Sokobanah Laok, Sokobanah, Sampang, Madura, Jawa Timur, pada Rabu lalu, 21 November 2018. I menembak Subaidi di bagian dada kiri hingga tembus pinggang kanan. Korban meninggal di RSUD dr Soetomo Surabaya besoknya, Kamis, 22 November 2018. Diduga, perkelahian maut itu berawal dari cekcok di Facebook.