Keluarga Desak Basarnas Pusat Bantu Cari Korban KM Multi Prima 1
- VIVA.co.id/Satria Zulfikar
VIVA – Pihak keluarga menyayangkan proses pencarian korban hilang Kapal Mesin (KM) Multi Prima 1 belum maksimal. Kapal kargo yang berlayar dari Surabaya menuju Waingapu, Nusa Tenggara Timur itu berisi 14 orang. Tujuh orang berhasil diselamatkan, sedangkan tujuh orang lainnya masih dalam pencarian.
Anak Kepala Kapal Mesin (KKM) Multi Prima 1 Pande Saleh, Ummi Hadyah Saleh, menyayangkan pencarian yang hanya dilakukan oleh Tim SAR Mataram. Sementara itu, SAR daerah lain dan pusat tidak ikut pencarian.
"Kami sekeluarga meminta Basarnas untuk ikut membantu pencarian tujuh korban KM Multi Prima 1. Karena saat ini hanya SAR Mataram yang mencari. Kemungkinan sudah terbawa arus ke perairan lain, jadi kami harap Basarnas pusat dan SAR Makassar atau Bali bisa juga ikut melakukan pencarian," ujar wanita yang akrab disapa Umay itu saat dihubungi, Rabu, 28 November 2018.
Umay yang juga merupakan wartawan salah satu media online ini berharap Basarnas ikut turun tangan menangani musibah kecelakaan ini. "Kami juga meminta Basarnas pusat mencari bangkai kapalnya, kemungkinan bisa jadi korban-korban masih ada di dalam kapal karena hingga saat ini belum diketemukan satu pun," kata Umay.
KM Multi Prima 1 tenggelam di perairan utara Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 22 November 2018. Sebanyak tujuh orang yang berada di kapal itu berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
Mereka antara lain Bob Chris Butarbutar (26) asal Parapat, Rahmat Tuloh (27) asal Lamongan, Debiyallah Sastria (26) asal Flores, Zainal Arifin M (21) asal Flores, Benyamin Henuk (34) asal Flores, Aldy Hidayat (18) asal Makassar, dan Jamaludin S (20) asal Flores.
Sementara itu, tujuh penumpang lain masih dalam pencarian. Mereka yaitu Syamsul Salda (38) asal Flores Timur, Trasius (35) asal Flores Timur, M Pande Saleh (67) asal Jakarta, Riski (26) asal Kupang, Sutrisno (57) asal Sragen, Soni Kancil (41) asal Flores, dan Phlipus Bay (43) asal Flores.
Sebelumnya, KM Multi Prima 1 tujuan Surabaya-Waingapu, Sumba dilaporkan hilang, Sabtu, 24 November 2018. Kapal tersebut karam di perairan Pulau Kapoposangbali di Nusa Tenggara Barat (NTB).