Dahnil Tersandung Kasus, Ahmad Rofiq Singgung One Man Show
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA – Mantan Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Pemuda Muhammadiyah Ahmad Rofiq turut menanggapi dugaan adanya intervensi dalam kasus kemah pemuda yang kini tengah menjerat Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak. Menurut Rofiq yang kini menjadi Sekjen Partai Perindo itu, tak ada intervensi dalam kasus tersebut sebagaimana dituduhkan sejumlah pihak.
Justru menurut dia, kasus Dahnil mengemuka lantaran ada pihak yang melaporkan. Apalagi kemudian uang Rp2 miliar yang digelontorkan Kemenpora kemudian dikembalikan. Rofiq juga menjelaskan soal tradisi kepemimpinan di Muhammadiyah yang kolektif kolegial sehingga dugaan penyimpangan akan sangat mudah diendus dan bisa diberikan sanksi moral yang berat.
"Saya ingin menyampaikan kepada publik, Muhammadiyah dalam kepemimpinan itu kolektif kolegial tak bisa ketum itu one man show tanpa rapat-rapat melakukan pembahasan. Kalau kepemimpinan one man show, maka dia akan menanggung risiko besar dan adanya pelaporan kepada polisi dan kepolisian menindak saya kira itu reaksi," kata Rofiq saat berbicara kepada tvOne, Rabu 28 November 2018.
Dia juga menyampaikan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi solid yang akan sangat sulit diintervensi berbagai pihak.
"Ini juga menjadi sesuatu hal yang sangat mencengangkan karena di Muhammadiyah itu tradisinya sangat tertib. Angka Rp2 Miliar yang dikembalikan ke Menpora memang mengundang pertanyaan besar. Ini masalah besar menurut saya. Kalau tak ada masalah pasti uang ini tak kembali," kata dia.
Sementara analis politik dari UNJ, Ubedilla Badrun menilai bahwa intervensi sangat berpotensi terjadi di ranah ormas sosial maupun politik. Menurutnya, justru karena kepemimpinan di PP Pemuda Muhammadiyah kolektif kolegial maka dugaan penyelewengan dana itu patut dipertanyakan.
Dia malah menilai yang juga harus dipertanyakan dalam kasus ini adalah pihak Kemenpora yang disebut cukup gampang mengucurkan uang sekitar Rp5 miliar untuk acara apel kemah pemuda yang diketahui diikuti Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor itu.
"Dahniel ketemu menpora itu tidak sendirian, kalau pengambilan keputusan kolektif kolegial seharusnya tak ada prinsip yang dilanggar," kata Ubedilla.