Patung Buddha Purba Ditemukan di Rembang
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA – Warga desa Sriombo, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah menemukan benda purbakala berupa patung kepala Buddha. Patung tersebut ditemukan warga saat tengah menggali gapura desa.
Benda yang diduga cagar budaya itu ditemukan pada 24 November 2018 lalu. Seorang warga bernama Sunardi yang kali pertama menemukan patung kepala Buddha berwarna kecokelatan itu. Saat itu, ia engah mencangkul dan dikagetkan dengan batu mirip arca di kedalaman 20 sentimeter.
"Pada saat menggali ditemukan potongan batu berbentuk kepala arca dengan ukuran tinggi 9 cm dan lebar 7 cm," kata Koh Lam selaku sekretaris yayasan Lasem Kota Cagar Budaya (LKCB) kepada VIVA, Selasa, 27 November 2018.
Ketika galian itu diperlebar, lanjut Koh Lam, potongan kepala arca itu terlihat makin utuh berbentuk patung. Patung itu benar-benar menyerupai kepala Buddha pada umumnya. Setelah kepala Buddha itu diangkat, warga melaporkan temuannya kepada pihak desa setempat dan mengamankannya di balai desa Sriombo.
"Kita juga koordinasi dengan Polsek setempat. Dan lokasi penemuan patung itu telah dipasangi garis polisi," jelasnya.
Hasil musyawarah warga, perangkat desa serta perwakilan LKCB disepakati bahwa penggalian di sekitar situs akan dilanjutkan karena dimungkinkan masih banyak situs yang terpendam di dalamnya. Termasuk mengalihkan lokasi proyek gapura desa ke lokasi lain.
Sebelum menemukan patung kepala Buddha, Koh Lam menjelaskan, warga juga menemukan batu bata kuno berukuran besar berwarna merah. Batu bata itu terletak di sebelah utara Dukuh Keben itu diduga juga merupakan benda cagar budaya. Karena pada 2008 silam warga juga pernah menemukan batu bata jenis yang sama di wilayah itu.
Ini bukan pertama kali ditemukan arca kepala Buddha. Pada 2004 silam tiga arca kepala Buddha berlapis emas juga ditemukan warga di kawasan Desa Bonang. Jaraknya bahkan hanya sekitar 400 meter dari lokasi penemuan di desa Sriombo.
"Bahkan di kawasan sebelah masjid Sulo juga telah ditemukan arca posisi duduk dengan tangan sedekap, memakai ikat kepala dan rambut panjang," tutur Koh Lam.