Tangani Citarum, Ridwan Kamil Ajukan Rp600 Miliar ke Kemenko Maritim
- VIVA.co.id/ Adi Suparman (Bandung)
VIVA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta dana Rp600 miliar kepada Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) untuk kebutuhan penanganan Sungai Citarum.
Selain untuk Citarum, sebagian dana itu dibutuhkan untuk pembangunan kolam retensi di Bandung Raya untuk meminimalisasi potensi banjir.
“Rapat dengan Pak Luhut menyamakan anggaran untuk Citarum. Kita meminta dana sampai Rp600 miliar setengahnya untuk TNI, setengahnya untuk pembelian danau retensi,” ujar Emil, sapaan Ridwan Kamil, di Bandung, Senin, 26 November 2018.
Menurutnya, ketersediaan kolam retensi untuk menangani banjir di Bandung Raya tidak bisa membebankan pada kolam retensi di Cienteung Baleendah, Kabupaten Bandung. Dana tersebut, lanjut Emil, diperlukan untuk membeli alat berat untuk pengerukan sampah di kawasan Sungai Citarum.
“Karena enggak cukup Cieunteung kan dan untuk pembelian backhoe, mesin sampah, dan pengelolaan sampah. Itu target 2019. Di samping ada program nasional yaitu Curug Jompong terowongan,” katanya.
Menurutnya, realisasi infrastruktur penanganan Citarum pada 2019 dipastikan sesuai rencana, meski cuaca ekstrem terus memberikam dampak bencana di beberapa daerah. “Jadi seharusnya 2019 sesuai dengan perhitungan pengurangan dampak banjirnya sangat signifikan walaupun belum ada jaminan," ujarnya.
Dia melanjutkan, "Tapi minimal masyarakat bisa melihat bahwa kita terus berupaya untuk mengurangi potensi dengan membuat danau retensi baru, memastikan pengerukan sampah dengan jumlah yang banyak, pengalihan arus air lewat terowongan secara teori sih signifikan."
Emil akan rapat lagi minggu ini dan minggu depan menunggu undangan dari Kementrian Keuangan. "Itu baru yang disetujui oleh Pak Luhut, Kemenkomaritim. Tapi kan finalnya ada di Ibu Sri Mulyani. Kita doakan saja,” ujarnya.