Banjir Bandang Hantui Bandung, Pemprov Bakal Perbanyak Bak Resapan
- VIVA/Adi Suparman
VIVA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, untuk menekan potensi banjir bandang di wilayah Bandung, lima kolam retensi atau bak resapan akan dibangun.
Hal tersebut diungkapkan Ridwan Kamil seusai launching Pelajar Siaga Bencana di Yayasan Kharisma Darusalam By Pass Jomin Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat, 23 November 2018.
“Minimal lima mah ada, ya doain aja. Kolam retensi ini bermanfaat tapi tidak cukup satu, maka salah satu yang disiapkan tahun mendatang adalah penambahan lokasi-lokasi danau retensi, mudah-mudahan,” ujar Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengakui, keberadaan kolam retensi di Kota Bandung maupun Kabupaten Bandung belum mampu menahan volume banjir saat musim hujan datang. Namun, setidaknya bisa mangurangi dampak dari banjir tersebut.
“Kolam retensi tak cukup satu karena volume air tidak berubah kalau dia tertutupi dan sebagainya. Dia (air) akan mencari tempat yang lebih landai yaitu ke jalan-jalan. Maka mohon bersabar dari sisi teknis sedang kita kerjakan,” katanya.
Kang Emil, begitu dia biasa disapa, mengklaim penanganan Sungai Citarum saat ini pun terus menunjukkan hasil positif dengan adanya kolaborasi dari TNI. Daerah terdampak yang terdekat yaitu, Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, terus menjadi perhatian dengan mengoptimalkan pembangunan kolam retensi di Cienteung.
“Masalah sosial terlalu berat kalau lihat sejarahnya sebelum ada manusia. Dayeuh Kolot itu adalah daerah banjir, enggak ada manusia aja udah banjir, apalagi ada manusia. Jadi di mana memungkinkan kita lakukan, yang penting media juga melihat ada upaya, ada rencana, kita tidak tinggal diam,” terangnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKB) Kota Bandung, Ferdi Ligaswara menyatakan, sampah bongkahan hingga lumpur menjadi material endapan pada arus sungai di Kota Bandung itu berisiko membuat banjir bandang pada musim hujan. (ase)