BPOM: Minum Rebusan Pembalut Perilaku Menyimpang

Ilustrasi pembalut
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung, Abdul Rahim menilai temuan minuman dari air rebusan pembalut merupakan fenomena menyimpang. Menurut Abdul, meskipun pembalut tidak masuk kategori kosmetik dan bukan ranah BBPOM untuk membantu mengusut kasus ini.

Detik-detik Terdakwa Kasus Narkoba Kabur Usai Pembacaan Vonis di PN Banda Aceh

"Sebenarnya kalau pembalut itu termasuk alat perbekalan kesehatan rumah tangga, jadi yang menjadi tanggungjawabnya Kementerian Kesehatan, jadi izinnya bukan di Badan POM. Cuma yang jelas itu praktik tidak benar menggunakan itu," ujar Abdul di Bandung, Selasa 13 November 2018.

Fenomena menyimpang itu dinilai menjadi peringatan bagi instansi terkait untuk mengetahui motif mengkonsumsi air rebusan pembalut. Bahkan, fenomena tersebut tidak jauh berbeda dengan kebiasaan remaja yang suka menghisap lem.

Kelompok Bali Nine, Tersangka Kasus Narkoba di Bali Bakal Dipulangkan ke Australia

"Tidak ada bukti ilmiahnya (dianjurkan minum) itu. Cuma namanya orang sekarang kan lem saja bisa jadi seperti itu, yang jelas itu perilaku yang keliru," katanya.

"Memang isinya itu ada klorin, pemutih, bahan kimia. Harus diteliti lagi apa yang membuat mereka jadi ketagihan, yang jelas itu perilaku menyimpang, tidak benar," imbuhnya.

Bea Cukai dan Polri Ungkap Kasus Narkoba Jaringan Timur Tengah

Seperti diketahui, konsumsi minuman air rebusan dari rebusan pembalut wanita di Jawa Barat dinilai sudah mengkhawatirkan. Daerah perbatasan Jawa Barat dengan Jakarta dianggap sebagai lokasi aktif konsumsi air tersebut.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Barat, Brigjen Sufyan Syarif menjelaskan aktivitas tersebut merupakan modus baru dalam penyalahgunaan bahan kimia. Dari laporan yang diterima, kawasan Bekasi menjadi daerah paling aktif konsumsi minuman tersebut.

"Ini modus baru, perkampungan daerah Bekasi. Jawa Barat itu penyangga ibu kota ya, Bekasi banyak ya, Bogor, Karawang kemudian sampai ke Sukabumi, Bandung juga, ini perlu diperhatikan sampai Cirebon," ujar Sufyan di Bandung Jawa Barat, Rabu 8 November 2018.

Bahkan, Sufyan mengakui, dari laporan yang diterimanya, wilayah perkampungan menjadi ruang aktivitas para peminum rendaman pembalut. "Ini menunjukkan bahwa narkoba itu sudah masuk ke daerah-daerah. Di kampung-kampung sudah banyak, di desa-desa, di gunung-gunung," katanya.

Jurus Brigjen Mukti Juharsa Buru Buronan Narkoba di Malaysia

Menurut Brigjen Mukti Juharsa, Bareskrim sudah mengantongi nama-nama buronan narkoba di Malaysia.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024