Logo BBC

Hari Pahlawan: Siapa Saja dan ke Mana Para 'Ibu Bangsa'?

Presiden Soekarno menghadiri peringatan Hari Kartini di Istana Negara di tengah anggota organisasi gerakan perempuan pada 1953. - Bettmann/Getty Images
Presiden Soekarno menghadiri peringatan Hari Kartini di Istana Negara di tengah anggota organisasi gerakan perempuan pada 1953. - Bettmann/Getty Images
Sumber :
  • bbc

Menurut peneliti Dhianita Kusuma Pertiwi yang menelaah tentang sosok Salawati di Ruang Perempuan dan Tulisan, Salawati menjadi politisi perempuan yang aktif dalam upaya pencapaian keseteraan hak gender yang bisa dilihat dari tulisan-tulisannya.

Selain itu, menurut Dhianita, "Dia ikut pendidikan keperawatan untuk membantu memecahkan permasalahan kurangnya perhatian terhadap ibu hamil dan melahirkan. Bahkan ia tidak ragu untuk terjun ke lapangan dan menangani masalah yang terjadi di daerah Makassar, seperti menghadapi Westerling dan Kahar Muzakkar secara langsung."

Dalam kasus Salawati, menurut Dhianita, penghapusan namanya tidak bisa dipisahkan dari peristiwa 1965-1966.

"Dia menjadi salah satu tahanan politik yang dituduh berhubungan dengan peristiwa G30S dan dipenjara di Bukit Duri. Pasca-pembebasannya pada tahun 1978 dan sampai meninggal, dia tidak pernah mendapatkan kembali haknya secara penuh, misalnya hak pensiun.

Bahkan perannya sebagai walikota Makassar sempat dihapuskan, terbukti dari tidak ditemukannya foto Salawati di museum Makassar," kata Dhianita.