Habib Rizieq Buka Suara soal Kabar Penangkapannya

Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adi Suparman (Bandung)

VIVA – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menjelaskan polemik soal pemeriksaannya oleh kepolisian Arab Saudi terkait pemasangan bendera tauhid. Rizieq coba memberikan klarifikasi karena menurutnya publik salah persepsi.

Soal Peringatan Darurat, Habib Bahar: Dari Dulu Saya dan Habib Rizieq Udah Ingati

Dalam video yang terdapat Rizieq Shihab bersama istri dan ketiga putrinya, ia menerangkan informasi yang benar sesuai versinya.

"Kesimpangsiuran berita yang baru-baru terjadi di tempat kami, ada beberapa hal agar tidak terjadi kesimpangsiuran agar publik mendapat informasi yang benar, bukan informasi yang dusta dan memfitnah," kata Rizieq dikutip dari video tersebut, Jumat malam, 9 November 2018.

2 Elite Gerindra Bertemu Habib Rizieq, Bahas Apa?

Rizieq tak menampik memang ada pihak yang diduga sengaja menempelkan poster yang terbuat dari poster plastik di kediamannya. Menurutnya, benda tersebut ditempel di sebelah luar belakang rumah. Karena itu, Rizieq pun didatangi aparat keamanan Saudi.

"Datangi tempat kediaman kami, mereka datang dengan sopan, santun, kemudian mereka meminta saya sebagai penghuni rumah untuk menemui mereka di lapangan parkir belakang rumah," tutur Rizieq.

Sudah Izin Prabowo, Habiburokhman Hadir di Acara Nikahan Putri Habib Rizieq

Kata dia, saat keluar rumah, poster tersebut sudah dicabut sehingga Rizieq belum sempat melihatnya. Kemudian, Rizieq setuju dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

"Karena itu saya tidak ingin menjadi perhatian tetangga atau perhatian orang, saya setuju dan berangkat. Jadi, tidak betul kalau ada berita saya ditangkap, saya ditahan, rumah saya disergap. Itu semua bohong. Jadi, tidak ada penggeledahan, tidak ada penyergapan," tuturnya. (ase)

Ilustrasi santri

Ponpes Habib Rizieq Persilakan Proses Hukum Kasus Penganiayaan Santri hingga Luka Bakar

Seorang santri Pondok Pesantren Markaz Syariah Megamendung berinisial MFA (15), melapor dugaan penganiayaan dan kekerasan diduga dilakukan santri lain ke Polres Bogor.

img_title
VIVA.co.id
19 September 2024