KPAI Sebut Anak Minum Rebusan Pembalut karena Coba-coba
- VIVA.co.id/Lutfi
VIVA – Komisioner Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) prihatin terkait ditemukan anak-anak yang meminum rebusan pembalut untuk mabuk-mabukan.
Sesuai data yang masuk di KPAI, kasus ini bukanlah kasus baru. Pada saat kami tangani kasus penyalah gunakan pil PCC , 2017 lalu juga sudah ditemui, namun jumlahnya relatif kecil.
KPAI Bidang Kesehatan dan NAPZA Sitti Hikmawatty mengatakan, kegiatan remaja yang mencari alternatif zat yang dapat membuat fly, tenang ataupun gembira, awalnya didapatkan secara coba-coba atau eksperimen.
"Jadi kalau kita mengenal beberapa golongan psikotropika diluar narkoba, maka beberapa zat temuan para remaja ini termasuk kelompok eksperimen psikotropika," ujar Hikmawatty dalam keterangan yang diterima VIVA di Jakarta, Kamis, 8 November 2018.
Menurut dia, jumlahnya belum bisa diprediksikan, karena ini berkaitan erat dengan jumlah anak serta kreatifitas meramu bahan-bahan yang mudah di dapat dipasaran. Minum air rebusan pembalut juga di dapat dari coba-coba.
Dia menjelaskan, anak-anak yang melakukan hal tersebut kebanyakan yang cerdas, karena dengan berbekal internet bisa membuat beberapa varian baru, dari racikan coba-coba.
“Maka, tingkat resiko atau bahaya menjadi meningkat karena mereka hanya konsen pada satu zat tertentu dalam sebuah bahan, namun zat lainnya cenderung diabaikan sehingga reaksi sampingan yang terjadi bisa berakibat fatal,” kata dia.