Herjuno Korban Lion Air JT-610 Ternyata sedang Promosi Jabatan
- VIVA/Daru Waskita
VIVA – Jenazah Herjuno Darpito (47 tahun), satu di antara ratusan korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610, dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu malam, 7 November 2018.
Peti jenazah diantar oleh satu unit mobil ambulans RSPAU Hardjolukito diikuti rombongan keluarga. Sesampai di rumah duka di Dusun Nogosari I, Desa Bandung, Kecamatan Playen, peti jenazah langsung dimasukkan ke rumah lalu disalatkan.
Identifikasi jenazah Herjuno Darpito berdasarkan pemeriksaan sampel DNA diumumkan oleh tim Disaster Victim Identification Rumah Sakit Polri di Jakarta pada Selasa sore. Jenazah sempat disemayamkan di rumah Herjuno di Tangerang, Banten, lalu diterbangkan ke Yogyakarta.
General Manager PT Pelindo II Cabang Pangkal Balam, Nugroho Iwan Prasetyanto, yang turut melayat di rumah duka, menyampaikan duka sedalam-dalamnya karena salah satu karyawannya meninggal dunia saat berangkat bertugas ke Pangkal Pinang.
"Kami mewakili direksi dan seluruh karyawan-karyawati PT Pelabuhan Indonesia II menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada almarhum Bapak Herjuno, yang mana beliau adalah salah satu putra terbaik perusahaan," katanya.
Menurutnya, seminggu sebelum insiden itu, Almarhum sudah mengikuti assesment atau persiapan dalam rangka promosi jabatan yang lebih tinggi lagi. “Namun Tuhan berkehendak lain," katanya.
Nugroho menyebut bahwa Herjuno akan mendapat penghargaan. Jabatan terakhir Herjuno adalah Deputi General Manager Operasi dan Teknik Cabang Pelabuhan Pangkal Balam.
"Sudah pasti akan ada penghargaan dan apresiasi terhadap beliau. Nanti kantor pusat yang akan melaksanakan itu, karena beliau meninggal saat kembali ke tempat tugasnya untuk seleksi jabatan yang lebih tinggi," ujarnya.