Keluarga Pertanyakan Jasad Korban Lion Air Bila Pencarian Dihentikan
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
VIVA – Pemerintah melalui Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menfasilitasi pertemuan antara tim SAR gabungan dengan keluarga penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Laut Jawa, Karawang, Jawa Barat.
Pertemuan dihadiri juga oleh pihak Lion Air. Dalam kesempatan ini, sejumlah keluarga menyampaikan keluh kesah mereka. Terutama, soal pelayanan dan penanganan yang dilakukan Lion Air terhadap keluarga korban yang sudah satu pekan ini berada di hotel.
Ahmad Endang Rokhmana, kakak kandung dari Akhim Rokhmana, salah satu korban Lion Air JT 610 menyampaikan, kalau adiknya itu sedang menunggu kelahiran putra pertamanya. Sebagai keluarga, dia tentu berharap, ada kepastian jenazah adik kandungnya dapat ditemukan.
"Kami berharap, waktu tidak terbatas, tetapi kami paham hal itu," katanya, Senin 5 November 2018.
Meski begitu, dia mempertanyakan, apakah setelah mencarian dihentikan, idenfitikasi terhadap korban masih terus dilanjutkan. Karena itu, keluarga yang jasad keluarganya belum ditemukan, tentu tetap menunggu kepastian.
"Takut tidak ada informasi kepada keluarga. Keluarga di sini berharap, jasad korban ditemukan dalam keadaan terbaik. Karena itu, kami mohon proses identifikasi tetap dilanjutkan," katanya.
Keluarga korban yang lain menyampaikan, keluarga berharap penyelidikan yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bisa disampaikan kepada keluarga korban. Kemudian, ia memastikan sampai kapan crisis center ini akan ada.
"Tolong, saya juga minta perhatian dari pemerintah. Posisi kami dengan segala emosinya," katanya.
Karena itu, dia berharap, pemerintah mendampingi keluarga korban sampai selesai. Tidak hanya selesai sampai Lion Air memberi keluarga korban uang duka.
"Investigasi non PNS bisa. Kita bisa duduk bersama untuk menunjuk tenaga ahli. Saya takut ini masuk angin. Jujur saja, kami takut masuk angin. Tolong perhatikan, kami sebagai keluarga korban," katanya. (asp)