Terdampak Banjir, Warga Padang Butuh Logistik Makanan
- VIVA/Andri Mardiansyah
VIVA – Warga yang menjadi korban banjir besar yang menghantam Tujuh Kecamatan di Kota Padang, Sumatera Barat sejak Jumat Sore 2 November 2018, saat ini sangat membutuhkan bantuan berupa Makanan, air minum, pakaian kering, tikar dan selimut.
Pasalnya, seluruh perabotan rumah tangga mereka basah. Bahkan, ada beberapa yang terseret arus banjir. Sembari menunggu bantuan itu datang, warga yang terdampak masih berjibaku menyelamatkan barang-barang yang masih tersisa.
"Saat ini, warga sangat membutuhkan bantuan makanan. Karena, sembako seperti beras basah bahkan ada yang terbawa arus. Warga juga membutuhkan selimut, tikar dan pakaian kering," kata Lurah Alai Parak Kopi Agustinus, Jumat malam 2 November 2018.
Agustinus menjelaskan, hingga pukul 22.00 WIB, sudah ada bantuan sekitar 700 bungkus nasi yang diserahkan pemerintah dan pihak swasta lainnya. Meski sudah ada yang disalurkan, Agustinus berharap bantuan serupa terus berdatangan.
Agustinus merinci, sekitar 200 unit rumah warga dengan total 650 kepala keluarga di wilayahnya itu, terdampak banjir yang disebabkan oleh curah hujan tinggi sejak siang tadi. Bahkan, Delapan unit rumah diantaranya mengalami kerusakan yang cukup parah.
"Disini ada 650 kepala keluarga yang terdampak. Kita mengharapkan adanya banyak bantuan," ujar Agustinus.
Longsor di Pariaman
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diterima VIVA, curah hujan tinggi juga menyebabkan longsor di Korong Kampung Pinang Nag. III Koto Aur Malintang Kecamatan IV Koto Amal, Kabupaten Padang Pariaman.
Longsor yang terjadi pada pukul 18.00 WIB itu, menghantam sebanyak delapan rumah warga setempat. Tepatnya, di pasar baru Batu Basa Korong Kampung Pinang. Meski merusak rumah warga, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Selain rumah warga, longsor yang terjadi di beberapa titik antara lain, jalan Sei Limau-Lubuk Basung, Padang Kajai Batu Bengaum di Nagari Kuranji Hulu Kecamatan Sei Geringging, jalan sempit Aur Malintang serta jalan di Kampung Pinang Nagari III Koto Amal, menyebabkan akses lalu lintas lumpuh beberapa saat.
Tim TRC BPBD, TNI dan masyarakat setempat segera melakukan pembersihan sisa material longsor yang menutup badan jalan, agar tidak menimbulkan kemacetan dalam waktu lama.
Sampai saat ini tim TRC BPBD masih melakukan evakuasi, dan pendataan berapa total nilai kerugian yang timbul.
Diketahui, dari 11 kecamatan yang ada di Kota Padang, Tujuh diantaranya yakni, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Lubuk Begalung, Pauh, Lubuk Kilangan, Padang Utara, Padang Selatan dan Koto Tangah, terendam banjir.
Selain merendam ribuan rumah warga dan merusak sejumlah fasilitas umum. Dua Balita dilaporkan tewas akibat terseret banjir. Kedua korban itu, diketahui bernama Jihan Melani (5) warga Kecamatan Bungus Teluk Kabung, dan Pasilah Azzam (2) warga Kecamatan Koto Tangah.