Bertani di Perkotaan Mulai Banyak Dilakukan di Indonesia
- abc
"Jadi dulu tahun 2011, saya mulai menanam di rumah saya, pakai Styrofoam bekas, botol bekas, di sekitar rumah saya saja. Lalu karena saya RT, ya sudah saya tanami juga di sekitar gang di rumah saya dan akhirnya terus merembet ke rumah warga lain dan baru 2014-2015 mulai ada bantuan, kita jadi semakin semangat." kenang Adian.
Sementara itu Lurah Cempaka Putih Timur, Sri Hatmo mengatakan pihaknya sejak awal hingga kini masih terus menjembatani antusiasme warganya dalam berkebun dengan memberikan bantuan bibit dan pupuk kompos yang diproduksi sendiri oleh kelurahan, hingga alat dan pelatihan bagi warga yang menanam secara hidroponik.
Lurah Cempaka Putih Timur, Sri Hatmo, terus mendorong dan memfasilitasi warganya untuk menggalakan urban farming di lingkungan mereka. Salah satunya dengan memasok pupuk kompos yang diproduksi sendiri dari berbagai limbah daun yang dikumpulkan petugas PPSU.
ABC - Iffah Nur Arifah
"Awalnya kita modalin dulu warga, bibitnya kami ambil dari Pasar Minggu, kompos kita kasih gratis. Kita hanya minta mereka merawat tanaman itu aja. Lama-lama mereka rasakan sendiri manfaatnya. "
"Sekarang setiap gang boleh memilih mau menanam tanaman apa sebagai tanaman utama ada yang menanam pohon obat, sayuran sampai ada gang yang khusus menanam buah anggur dan markisa."
Walhasil, tidak hanya di gang-gang di sekitar rumah mereka, warga di kelurahan ini juga telah memiliki kelompok tani yang mengelola bersama lahan sepanjang 500 meter di pinggiran sungai Rawa Kerbau di wilayah mereka sebagai kebun hidroponik.