Usut Meikarta, KPK Telusuri Pembicaraan Bupati Bekasi dan James Riady
- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan tengah mendalami pertemuan yang dilakukan CEO Lippo Group James Riady dengan Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin.Â
Lembaga antirasuah itu pada pemeriksaan kemarin juga mengonfirmasi isi pembicaraan keduanya, yang diduga berkaitan dengan pengurusan izin Meikarta.
"Mulai dari pertemuan dengan bupati, baik itu peristiwa ataupun pembicaraan yang dilakukan terkait apa," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah dikonfirmasi awak media, Rabu, 31 Oktober 2018.
James pada Selasa kemarin diperiksa sebagai saksi kasus suap izin proyek pembangunan Meikarta. Sedangkan Neneng diperiksa dalam kapasitas tersangka.
Febri melanjutkan, selain mendalami pertemuan dan isi pembicaraan James dengan Neneng, tim penyidik juga mengusut peran Lippo Group dalam kasus suap ini. KPK, kata Febri ingin melihat sejauh mana peran korporasi dalam suap proyek tersebut.
"Sejauh mana kontribusi Lippo sebagai korporasi dalam proyek Meikarta. sejauh mana Lippo membiayai proyek Meikarta ini," kata Febri.Â
Keterangan James Riady
Sebelumnya, usai diperiksa KPK, James kepada wartawan kemarin mengakui pernah bertemu dengan Bupati Neneng. Namun dia mengklaim pertemuan tersebut tak berbicara mengenai pengurusan izin Meikarta, melainkan menjenguk Neneng setelah melahirkan.
"Benar saya ada bertemu sekali dengan Ibu Bupati, yaitu saat beliau baru saja melahirkan. Kebetulan saya berada di Lippo Cikarang, diberitahu bahwa beliau baru melahirkan (lahiran). Saya pertama kali baru mengetahui Bupatinya itu adalah seorang wanita.
Oleh karena itu waktu saya diajak untuk mampir hanya sekadar mengucapkan selamat saja. Saya mampir ke rumah beliau mengucapkan selamat," kata James di kantor KPK, Selasa 30 Oktober 2018.
Dalam kasus ini KPK telah menjerat sembilan tersangka, termasuk Bupati Neneng dan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro. Kediaman James juga digeledah KPK terkait perkara Meikarta. (ren)
Â