Rusdi Kirana Bantah Rute Jadi Penyebab Lion Air JT 610 Celaka
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Pendiri maskapai Lion Air, Rusdi Kirana, menolak spekulasi apa pun soal mana yang salah atau benar dalam kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin lalu.
Rusdi menganggap terlalu dini membicarakan hal itu karena sekarang pemerintah dan aparat serta manajemen Lion Air masih berfokus mencari para korban dan mengurus keluarga mereka.
"Jadi, penyebabnya apakah pesawat, apakah pilot, apakah udara, atau pihak ketiga, atau sumbangsih siapa, terlalu awal kita bicara. Yang pasti adalah bagaimana keluarga korban kita urus dengan baik," kata Rusdi usai menemui keluarga korban di Hotel Ibis, Jakarta Timur, pada Selasa, 30 Oktober 2018.
Jalur penerbangan JT 610, katanya, tetap terus beroperasi, meski sebagian kalangan menengarai itu sebagai salah satu sebab kecelakaan. Rusdi menegaskan bahwa rute penerbangan tidak ada hubungan dengan keamanan atau safety.
"Enggak. Jalur tidak ada hubungan dengan safety. Rute, kalau memang enggak boleh, bukan hanya rute JT-610, rute yang lain juga enggak boleh, kalau bicara safety," ujarnya.
Duta Besar Indonesia untuk Malaysia itu mengklaim bahwa soal standar keamanan maskapai Lion Air sudah sesuai sertifikasi tertinggi untuk bidang keselamatan, yakni memperoleh sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari International Air Transport Association.
Bahkan, menurutnya, tidak banyak maskapai penerbangan yang memiliki sertifikat IOSA. Lion Air Group pun memiliki pusat pelatihan penerbang dengan banyak mesin simulator di Balaraja, Tangerang, Banten. Semua sesuai standar IOSA. Karena itu pula lah banyak orang luar berlatih di fasilitas Lion Air. (ren)