Ustaz Somad: Ada yang Coba Benturkan Allahu Akbar dengan Pancasila
- VIVA.co.id/ Putra Nasution (Medan)
VIVA – Ustaz Abdul Somad menjadi anggota kehormatan Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Anggota kehormatan itu diberikan langsung Ketua MPW PP Sumut, Kodrat Shah, dengan menyerahkan kartu anggota pada perayaan HUT ke-59 PP dan Tabliq Akbar, di Lapangan Benteng, Medan, Selasa sore, 30 Oktober 2018.
Dalam tausiahnya, ustaz asal Riau itu menyebutkan, agar jangan sampai diprovokasi dengan membenturkan Allahu Akbar dan Pancasila. Sebab, tidak boleh diartikan sebagai upaya untuk mengganti ideologi Indonesia, yakni Pancasila.
"Sekarang, ada yang coba membenturkannya. Itu berarti, dia tidak tahu sejarah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) ini," ujarnya disambut dengan takbir dari para undangan di acara HUT PP itu.
Ustaz Somad mengatakan, negara Indonesia menjamin bagi seluruhnya untuk beragama dan beribadah, tanpa melihat golongan. Dengan itu, ustaz mengajak seluruh masyarakat untuk berpegang teguh dengan Ketuhanan Yang Maha Esa yang merupakan sila pertama dari Pancasila.
"Tidak ada tempat bagi orang yang tidak beragama di NKRI, Allahu Akbar. Untuk saudaraku yang Kristen, silakan menyebut yel-yel agama. Saudaraku Hindu, silakan menyebut dengan slogan yel-yel agamanya. Tetapi, kita tetap bersatu dengan Pancasila, karena apa, Ketuhanan Yang Maha Esa," ujar ustaz Somad.
Dalam ceramah tersebut, terus berkumandang Allahu Akbar, Pancasila, dan Abadi. Ustaz Somad menyebutkan, takbir yang dilantunkan umat Islam tidak akan mengganti Pancasila.
Dia menjelaskan, pekik Allahu Akbar merupakan bentuk tekad untuk senantiasa melaksanakan agama Islam. Hal ini tidak boleh diartikan sebagai upaya untuk mengganti ideologi Indonesia, yakni Pancasila.
"Teriakan Allahu Akbar tidak membatalkan Pancasila dan sebaliknya teriak Pancasila tidak akan membatalkan keislaman kita. Ingat, sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa," ujarnya.
Dua persoalan ini, menurut ustaz Somad, memicu berbagai perdebatan di tengah masyarakat Indonesia. Bahkan, perbedaan pemahaman ini menjadi pemicu munculnya penolakan-penolakan terhadap orang-orang yang dianggap memiliki pandangan berbeda dengan mereka.
"Apapun agamamu dekatkanlah diri kepada Tuhan, karena dengan mendekatkan diri kepada Tuhanlah yang membuat kedamaian," ujarnya.
Dalam perayaan HUT ke-59 PP ini dihadiri Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi. Dalam acara tersebut, juga berlangsung penggalangan dana untuk rakyat Palestina.
"Saya di Medan hari ini, tujuh tempat. Saya takut suara habis ke-7 itu. Tetapi, karena baju baru (seragam Pemuda Pancasila) saya ceramah dengan suara berapi-api," kata Ustaz Somad disambut dengan riuh tempuk tangan. (asp)