Cerita Nelayan Karawang Lihat Lion Air Meledak Bikin Merinding

Lokasi pesawat Lion Air JT610 jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, 29 Oktober 2018.
Sumber :
  • Dok. BNPB

VIVA – Warga Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang, sempat melihat warna langit di kawasan perairan laut berubah menjadi hitam setelah terjadi ledakan begitu hebat. Ledakan yang belakangan diduga pesawat Lion JT 601 itu diikuti dengan hujan lebat.

Lion Group Dukung Penurunan Harga Tiket Pesawat 10 Persen di Nataru

"Ledakannya kencang sekali. Di situ juga langsung hujan. Seperti ada tabrakan awan dengan benda keras," kata salah satu nelayan di Tanjung Pakis, Mahfudin, (38 tahun), Selasa 30 Oktober 2018.

Menurut Mahfudin, sebelum terjadi ledakan, air laut tengah tenang. Bahkan, arah angin terlihat kencang dari Barat menuju Timur. Dia mengaku, akibat ledakan itu lokasi perairan laut langsung diguyur hujan. "Sekitar pukul 06.00 ledakan itu. Di situ juga terjadi hujan," ujarnya.

Lion Parcel Beberkan 5 Jurus Kirim Barang Aman dan Efisien Pakai COD Ongkir

Evakuasi Jatuhnya Pesawat Lion Air di Laut Karawang

Mahfudin menjelaskan, ada rekan nelayannya yang sempat terkejut melihat puing berjatuhan di laut. Sebab, saat kejadian, rekannya tengah berada di tengah perairan.  “Rekan saya sempat syok. Karena jatuhnya reruntuhan itu persis di depan perahunya," katanya.

Jadi Wakil Ketua MPR, Rusdi Kirana Tak Mau Sibuk Urus Lion Group Lagi

Sementara itu, nelayan lainnya Nadih, (41 tahun) menjelaskan, saat kejadian dia sedang di permukaan. Namun, dia mengaku mendengar suara ledakan itu. "Karena bunyi ledakannya sangat keras sekali," ujarnya.

Sejauh ini, Nadih mengaku telah dilibatkan oleh SAR untuk melakukan pencarian korban maupun material pesawat. Tugas itu menurut dia, dilakukannya sambil mencari ikan dengan kapal tradisional.

Petugas Tim SAR melakukan pencarian pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat

"Saya sambil mencari ikan dengan jaring,  nyambi juga mencari korban pesawat yang jatuh," ujarnya.

Seperti yang diketahui, sampai Selasa sore 30 Oktober 2018, tim evakuasi SAR Jawa Barat masih melakulan pencarian di dasar laut dengan kedalaman 30-40 meter dari permukaan di bawah laut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya