Tangis Ibu Korban Lion Air, Kehilangan Anak dan Menantu
- Bayu Nugraha
VIVA – Air mata ibunda Indra Bayu Aji terus mengalir usai mendatangi Posko Antemortem di Rumah Sakit Polri, KramatJati, Jakarta Timur, Selasa, 30 Oktober 2018. Aji merupakan satu dari 189 yang menjadi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT - 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang.
Menurut pengamatan VIVA, ibunda Aji yang didampingi keluarga tak henti mengeluarkan air mata. Ibunda Aji yang memakai baju bermotif bunga-bunga dan jilbab hitam itu terus menyeka air mata dengan sapu tangan. Di belakangnya, ayah Aji yang mengenakan baju biru juga tampak terpukul dengan insiden yang menimpa putranya.
Haidir, sepupu Aji, menuturkan, kedatangannya untuk mengantarkan ibu dan ayah Aji guna menyerahkan data-data dan pemeriksaan DNA. Haidir mengatakan, keluarganya baru akan mendapat kabar setelah tiga hari setelah menyerahkan data.
"Sudah tes DNA. Jadi tinggal tunggu tiga hari. Kalau sudah ketemu dipanggil," ujar Haidir.
Tak hanya itu, Haidir mengatakan, selain Aji, istri Aji yakni Rebiyanti juga menjadi korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. "Istrinya juga satu pesawat namanya Rebiyanti," katanya.
Hingga kini, 24 kantong jenazah sudah berada di Postmortem RS Polri untuk dilakukan identifikasi. Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang hilang kontak selama tiga jam pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang. Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.
Pesawat Lion Air JT 610 berangkat dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 06.10 WIB, dijadwalkan tiba di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, pada pukul 07.10 WIB. Pesawat tersebut mengangkut total 189 penumpang, terdiri atas 178 orang dewasa, satu anak-anak, dua bayi dan tujuh awak kabin.