Lion Air Berangkatkan Seluruh Keluarga Korban ke Jakarta
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
VIVA – Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan pihaknya telah memberangkatkan keluarga penumpang maupun kru korban kecelakaan Pesawat JT 610 ke Jakarta. Kedatangan keluarga diperlukan untuk mencocokkan identitas melalui tes DNA.
Mereka yang diberangkatkan terdiri dari 168 orang yang berasal dari Pangkalpinang, Bangka, tiga orang dari Medan, Sumatera Utara, dua orang dari Padang, Sumatera Barat, empat orang dari Yogyakarta, dua orang dari Madiun, Jawa Timur, dan empat orang dari Demak, Jawa Tengah.
"Saat ini, sebagian dari pihak keluarga penumpang dan kru sudah berada di RS Polri untuk proses identifikasi (Disaster Victim Identification)," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa 30 Oktober 2018.
Sebelumnya, pada 29 Oktober 2018 malam pihaknya sudah memberangkatkan terlebih dahulu keluarga penumpang maupun kru yang juga disiapkan fasilitas akomodasi (penginapan) serta pusat informasi di hotel Ibis daerah Cawang, Jakarta Timur. Selain memberangkatkan pihak keluarga korban, Lion Air saat ini mengaku juga sudah mempersiapkan dan melakukan pendampingan psikologi kepada keluarga (family assistant) di posko utama JT 610.
"Jajaran manajemen Lion Air juga akan melakukan kunjungan ke posko Halim Perdanakusuma, RS Polri, Karawang dan Tanjung Priok," ujarnya.
Lion Air akan terus berkoordinasi bersama semua pihak untuk mempercepat kepastian infomasi terkait dengan keadaan penumpang dan awak pesawat. Lion Air juga akan terus membuka crisis center untuk infomasi penumpang di nomor telepon (021)-80820002
"Kiranya kepada keluarga penumpang beserta awak pesawat diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menerima cobaan ini serta kepada para petugas SAR diberikan kelancaran dan kemudahan," kata dia lagi.
Seperti diketahui, pesawat dengan nomor penerbangan JT 619 itu hilang kontak pada Senin 29 Oktober 2018 pagi, dalam perjalanan dari Jakarta menuju Pangkal Pinang. Pesawat hilang kontak setelah 13 menit mengudara. Tiga jam kemudian pesawat dinyatakan jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat.