Kisah Temanku Lima Benua yang Melukis 3.000 Sketsa Wajah
- VIVA/Agus Rahmat
VIVA – Dengan belangkon khas Yogyakarta, Temanku Lima Benua atau yang akrab disapa Liben, telaten menggoreskan pensil hitamnya, menggambar sketsa salah seorang jurnalis Kepresidenan.
Tidak butuh waktu lama. Hanya dua menit ia menyelesaikan sketsa wajah seorang jurnalis. "Ih mirip banget," kata jurnalis yang dibuatkan sketsa oleh Liben.
Liben berkeliling menghampiri para tamu dalam acara Festival Keraton dan Masyarakat Adat Asean V, yang digelar di halaman Keraton Sumenep, Jawa Timur, dan dihadiri Presiden Joko Widodo, Minggu, 28 Agustus 2018.
Liben masih muda. Masih berumur 16 tahun, dan saat ini sedang duduk di bangku Kelas 2 SMA 3 Klaten di Yogyakarta. Dia tergabung dalam Ruang Publik Lima Benua, kumpulan anak-anak yang menggemari dan menekuni sketsa. Liben termuda di antara kumpulan itu.
Sembari menggoreskan pensil hitamnya, Liben sesekali bercerita. Bukan kali ini saja ia dan anggota lainnya membuat sketsa. Saat Asian Para Games Oktober 2018 lalu, ia juga sudah membuat sketsa sebanyak 3 ribu buah.
"Target di Festival Keraton itu saya gambar 500 sketsa wajah. Sekarang baru 50. Saya datang ke Sumenep diundang oleh Kemendikbud," kata Liben.
Ia memang menyukai dunia seni. Sebelumnya, ia terjun di seni lukis. Hingga kini, ia menggeluti sketsa.
Liben belajar otodidak. Belajar menggunakan perkembangan teknologi, dengan belajar dari media youtube.
Kecepatan tangan Liben membuat kagum beberapa undangan dan jurnalis yang ikut di Festival Keraton ini. Ia mengaku terus belajar, bahkan belajar sampai 6 jam untuk melatih keterampilan tangannya.
Harapan terbesar dia, ingin membuat sketsa wajah dari orang nomor satu di Indonesia, Presiden Jokowi.
"Mau banget (membuat sketsa Jokowi)," kata Liben semringah.
"Saya pernah melukis sketsa wajah Pak Menpora, Pak Muhadjir Effendy. Rencananya hari ini saya mau melukis sketsa Pak Jokowi," kata Liben.
Suci Larasati, salah satu anggota di Ruang Publik Lima Benua, mengakui bahwa mereka sudah lama bekerja sama dengan Kemendikbud.
"Mereka belajar otodidak, dari youtube," kata Suci. Setiap Liben selesai membuat sketsa tamu, ia mendokumentasikannya.
Dalam beberapa kegiatan, pihaknya juga diajak. Termasuk ke Palu, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu. (ase)