Wagub Jabar Curigai Aksi Bela Tauhid Bermuatan Provokasi

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum usai menghadiri penyerahan ribuan sertifikat tanah untuk warga Depok pada Kamis, 27 September 2018.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mencurigai Aksi Bela Tauhid yang direncanakan di Bandung sarat kepentingan kelompok tertentu. Bahkan, dia menganggap aksi yang menarik perhatian itu mengandung unsur provokasi.
 
“Iya (ada muatan provokasi). Khawatir kami, kalau bahasa media, digoreng oleh orang yang berkepentingan. Karena kami yakin, mudah-mudahan ini salah,” ujar Uu di Kota Bandung pada Jumat, 26 Oktober 2018.

Menag Yaqut Buka Suara Soal HTI Diduga Gelar Kegiatan di TMII

Dia meyakini bahwa aksi pembakaran oleh tiga anggota Banser bukan penistaan meski bendera yang dibakar bertuliskan kalimat tauhid. “Pembakaran itu tidak punya niat membakar kalimah toyibah; dia juga sebagai seorang muslim.”

Uu meminta semua pihak untuk memaafkan aksi pembakaran itu agar mampu meredam suasana untuk menghindari konflik. Dia mengingatkan pula bahwa setiap manusia bisa salah atau khilaf. Kalau memang ada yang salah dalam peristiwa itu, sebagai ajaran utama Islam, sudah semestinya dimaafkan.

HTI Diduga Gelar Kegiatan di TMII, Polisi Akan Periksa Panitia Penyelenggara Acara

“Daripada dijadikan baham cacian, bahan gontok-gontokan, demo sana demo sini; harapan kami saya minta tidak melakukan hal-hal yang dapat membuat perpecahan, yang membuat kita jadi ada perselisihan, kecemburuan pada satu kelompok ke kelompok yang lain. Menahan diri, intinya,” katanya.

Uu mengaku memahami kegundahan sebagian masyarakat atas peristiwa pembakaran bendera itu. Polemik yang berkembang sekarang, menurutnya, lebih dominan karena perbedaan tafsir atas bendera itu: sebagian menganggap itu bendera organisasi tertentu yang dilarang oleh pemerintah, yang lain meyakini itu bendera kalimat tauhid semata yang wajib dimuliakan.

HTI Diduga Bikin Acara Metamorfoshow di TMII, Polisi: Izinnya untuk Isra Mi'raj

“Tetapi harapan kami apa pun yang terjadi serahkan saja kepada aparat,” katanya.

Sekretariat organisasi Hizbut Tahrir Indonesia Jawa Barat di Kota Bandung pada Rabu, 19 Juli 2017.

Guru Besar UMJ Ingatkan Gerakan Pro-Khilafah Masih Eksis di RI dengan Modus Baru

Guru Besar Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Jakarta mengingatkan kepada seluruh pihak bahwa pergerakan kelompok pro-khilafah masih tetap eksis di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Februari 2024