Sandiaga di Kampung Pecinan: Saya Pengusaha, Jika Janji Pasti Ditepati
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA – Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno berdialog dengan ratusan warga di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu 24 Oktober 2018. Salah satu yang disambangi Sandiaga adalah Desa Gabahan, kawasan pecinan di kota lumpia itu.
Sandiaga tiba di kawasan pecinan dan disambut tarian kelompok Barongsai, serta dikalungi karangan bunga. Kedatangannya didampingi Ketua Partai Gerindra Jateng, Abdul Wahid, cukup menyita perhatian siang itu.
Sandiaga menyampaikan salam hormat dari Prabowo Subianto kepada warga Gabahan. Dia lalu menceritakan sejarah singkat kampung Pecinan yang ada sejak 600 tahun silam di Semarang.
Ia juga menyanjung warga Tionghoa keturunan Semarang, yang pernah menjabat Menteri Koordinator Ekonomi dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Kwik Kian Gie.
"Di Semarang warga Tionghoa sudah datang sejak 600 tahun lalu. Penasihat tim kita, Om Kwik Kian Gie, yang asli Pati, Jawa Tengah, juga menjadi tokoh bangsa, pahlawan aset ekonomi kita," katanya.
Dia lalu bertanya kepada warga ihwal harapan warga Pecinan menyambut pemilihan pemimpin baru. Salah satu yang diungkapkannya ialah kondisi ekonomi, seperti kenaikan sejumlah harga pokok, listrik serta masalah pekerjaan. Bersama Prabowo, ia menjanjikan akan memperbaiki ekonomi yang ia sebut sedang turbulensi.
"Kita ingin bikin dagang gampang, tak lesu lagi, tapi ramai dengan keberpihakan ekonomi rakyat, serta perkembangan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah). Ekonomi sekarang lagi turbulensi, maka kita buka seluas-luasnya untuk kepentingan nasional," ujarnya.
Menyangkut kebijakan nasional, Sandi menjanjikan, memutus sejumlah kebijakan yang memanjakan impor dan akan mengoptimalkan barang-barang dalam negeri.Â
"Emak-emak kita pastikan sembako dan harga lain bisa stabil. Saya itu pengusaha, kalau janji pasti ditepati," tegas dia.
Tri Lestari, seorang warga setempat, mengaku senang kampungnya didatangi Sandiaga. Perempuan yang kesehariannya sebagai ibu rumah tangga itu berharap besar, agar Sandiaga bisa memperbaiki ekonomi, terutama kebijakan tarif dasar listrik yang dinilai memberatkan.
"Listrik sekarang itu mahal sekali, Pak. Tiap bulan pasti naik. Saya sendiri, bahkan tak sempat memperbaiki rumah yang rusak. Pak Sandi harus tolong rakyat kecil," ujar perempuan berkerudung itu.
Di akhir dialog, Sandiaga mengajak warga yang mayoritas emak-emak itu bernyanyi lagu berjudul Goyang Dua Jari dengan lirik yang telah digubah sendiri. Emak-emak itu mengatasnamakan diri sebagai Persatuan Emak-emak Prabowo-Sandi atau Permak Bodi Semarang.