GP Ansor: Dahulu PKI Ingin Bubarkan Banser, Sekarang HTI
- VIVA/Syaefullah
VIVA – Gerakan Pemuda Ansor menanggapi santai desakan sejumlah kalangan yang menyuarakan pembubaran Barisan Serba Guna atau Banser, organisasi sayap mereka.
Banser bukan sekali ini saja didesak dibubarkan, sebagaimana diingatkan Sekretaris Jenderal GP Ansor, Abdul Rochman.
Dahulu, katanya, Partai Komunis Indoensia (PKI) ingin membubarkan Banser. Tetapi, PKI-lah yang justru dibubarkan oleh pemerintah.
Sekarang, dia menengarai, kalangan ingin membubarkan Banser adalah Hizbut Tahrir Indonesia. Tetapi, organisasi itu lebih dahulu dibubarkan oleh pemerintah, karena dianggap bertentangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"DN Aidit, (ketua) PKI, ingin membubarkan Banser waktu itu, alhamdulillah kita masih tetap. Jadi, saya kira, orang yang sama, organisasi terlarang ini ingin membubarkan organisasi Banser. Dahulu PKI, sekarang HTI," ujar Abdul Rochman di kantornya, Jakarta, Rabu, 24 Oktober 2018.Â
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qaumas menjelaskan bahwa Banser memiliki sejarah panjang atas kemerdekaan Republik Indonesia, berbeda dengan HTI datang belakangan, yang tiba-tiba ingin mengubah sistem negara ini sesuai keinginan mereka.
"Pembubaran organisasi, saya kira sudah ada aturan perundangan-undangan. Kalau memang memenuhi peraturan perundang-undangan, silakan saja, bagian dari aspirasi masyarakat, dan ini negara hukum, dan silakan diproses secara hukum," katanya.
Yaqut siap menghadapi orang-orang yang akan membubarkan Banser. Tetapi, pada dasarnya, tak ada alasan untuk membubarkan Banser. "Kalau sebagian kecil orang menginginkan itu, silakan proses hukum bahwa pembubaran secara fisik dan paksa tentu tidak mungkin, tidak bisa," katanya.