Kepala Polda Jawa Barat: Bendera yang Dibakar adalah Bendera HTI

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dede Idrus (26/4/2018)

VIVA – Polisi menyatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan para saksi, bendera berlafaz kalimat tauhid yang dibakar oleh oknum Banser di Garut adalah bendera organisasi Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI.

Gelar Apel Kesaktian Pancasila, Ansor Deklarasi Siap Kawal Pemerintahan Prabowo

“Hasil pemeriksaan bendera yang diambil dan dibakar itu adalah bendera HTI,” kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Polisi Agung Budi Maryoto di Bandung pada Selasa, 23 Oktober 2018.

Agung menjelaskan,  tiga orang yang ditahan kini masih menjalani pemeriksaan dan berstatus terperiksa. Mereka yang mengenakan seragam Banser itu, katanya, mengaku refleks ketika melihat bendera berlafaz kalimat tauhid, bukan untuk melecehkannya melainkan justru mengamankannya. "Tadinya mau diinjek-injek massa yang lain,” katanya.

Siap Ajak Banser Ngopi Diskusi, Gus Salam: Kami Tak akan Berhenti Berjuang Demi Kebaikan NU

Peristiwa pembakaran bendera itu terjadi dalam perayaan Hari Santri Nasional di Garut pada Senin, 22 Oktober 2018. Video aksi pembakaran menyebar dengan cepat melalui media sosial sehingga memicu gelombang protes karena dianggap melecehkan kalimat tauhid.

Kejadian itu berawal saat sebelum dilaksanakannya Hari Santri Nasional, semua santri di wilayah Kecamatan Limbangan, Garut, menandatangani perjanjian untuk melaksanakan perayaan Hari Santri Nasional dengan damai.

Gus Syafiq Pimpin Satkornas Banser Gantikan Hasan Basri Sagala

"FPI, persis, NU, Muhammadiyah dan lainnya sepakat dan tanda tangan di atas materai Rp6.000 agar jangan mengibarkan bendera selain Merah Putih," ujar seorang sumber yang menolak disebutkan namanya.

Lalu semua ormas meneken perjanjian itu. Semua berjalan lancar. Namun setelah menyanyikan lagu Hubul Wathan saat sesi hiburan, tiba-tiba ada peserta yang menaikkan bendera arroyah yang diduga kerap digunakan HTI.

"Bendera itu sempat naik di tiang bendera sampai beberapa meter, sebelum akhirnya diturunkan oleh anggota ormas. Ada Pak Camat, kok, yang tahu," ujar sumber itu.

Awalnya sempat bersitegang antara peserta yang membawa bendera itu dengan anggota ormas. Namun akhirnya peserta pembawa bendera diamankan demi menjaga ketenteraman bersama. “Nah, mungkin tersulut emosi, akhirnya mereka membakar bendera itu, tidak ada yang menginjak bendera, bahkan debunya pun kami kumpulkan," katanya.

Media Gathering Kementerian Agama

Kemenag Undang Jokowi dan Prabowo untuk Peringati Hari Santri 22 Oktober

Kementerian Agama (Kemenag) RI akan mengundang Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto serta Pimpinan MPR, DPR, dan pimpinan lembaga

img_title
VIVA.co.id
8 Oktober 2024