Percepat Pembangunan Desa, 30.000 Inovasi Siap Diduplikasi

Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo usai pembukaan Temu Karya Nasional, Bali (19/10)
Sumber :

VIVA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mencatat sebanyak 30.000 inovasi siap diduplikasi untuk mempercepat pembangunan desa. Beberapa di antaranya dipamerkan dalam Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) XX di Kabupaten Badung, Bali, 18-22 Oktober 2018.

Mendes Yandri Tegaskan 20 Persen Dana Desa untuk Ketahanan Pangan, Nilainya Capai Rp 16 Triliun

"Kita ingin supaya inovasi dari desa sukses bisa di-share sama desa lainnya supaya bisa diikuti. Sekarang kita punya portal akademi desa, sudah ada 30.000 inovasi yang bisa dilihat mana yang cocok. Supaya bisa lebih ada akselerasi," katanya kepada awak media usai pembukaan Temu Karya Nasional, Gelar TTG XX, dan Pekan Inovasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (PINDesKel) 2018 di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (19/10).

Ia mengatakan, pembangunan desa saat ini tak hanya fokus pada infrastruktur, namun mulai bergeser pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peningkatan ekonomi desa. Terkait peningkatan SDM, salah satu yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan secara serentak kepada 433 kabupaten/kota di Indonesia.

Temui Mendagri Bahas Program di Desa, Mendes Yandri: Kami Memiliki Irisan yang Sangat Erat

"Itu program inovasi desa. Inovasi dari desa tersebut didokumentasikan dalam bentuk tertulis maupun video supaya bisa dishare ke desa-desa agar diikuti. Sekarang sudah ada 30.000 inovasi yang terdokumentasi," ujarnya.

Selanjutnya ia mengatakan, bahwa dana desa juga bisa digunakan untuk pengembangan inovasi desa terutama pengembangan ekonomi. Menurutnya, pengembangan dan pemanfaatan inovasi sangat diperlukan untuk menunjang produktivitas desa.

Fenomena Perbaikan Jalan Serentak, Diduga Para Kades Panik Karena Penyalahgunaan Anggaran Dana Desa?

"Sekarang selain ada pendamping desa, juga ada pendamping inovasi desa," ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, peran IT juga sangat penting dalam rangka pemberdayaan potensi desa. Menurutnya, teknologi IT juga diperlukan untuk mempermudah pengelolaan administrasi desa.

"Akademi desa 4.0 sudah pakai IT. Pelatihan jadi lebih murah dan efektif. Kemudian Siskeudes (Sistem Keuangan Desa) juga sudah pakai IT. Sudah 94 persen desa pakai Siskeudes. Sehingga penyerapan dana desa bisa lebih efektif," ujarnya.

Untuk diketahui, kegiatan Temu Karya Nasional, Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) XX, dan Pekan Inovasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (PINDesKel) 2018 adalah kegiatan rutin yang merupakan kerja sama dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bersama Kementerian Dalam Negeri. Kali ini, Provinsi Bali ditunjuk sebagai tuan rumah. Gubernur Bali, I Wayan Koster berharap, kegiatan tersebut dapat menjadi kekutan dan inspirasi baru terutama bagi desa-desa.

"Merupakan kehormatan karena Bali menjadi tempat bagi penyelenggaraan kegiatan penting ini. Karena kegiatan ini juga turut membangun perkembangan ekonomi Bali. Semoga kegiatan ini bisa menjadi kekuatan dan inspirasi," harapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya