Soal Dana Kelurahan, Kubu Jokowi Minta Sandiaga Jangan Nyinyir
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Partai politik pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin heran atas pernyataan calon wakil presiden Sandiaga Uno yang curiga atas wacana dana kelurahan.
Sekjen Partai Solidaritas Indonesia, Raja Juli Antoni meminta, Sandiaga sebaiknya tawarkan alternatif lain jika menolak dana kelurahan lantaran dianggap politis.
"Menurut saya Mas Sandi jangan nyinyir tapi solutif. Pertanyaannya, apakah Mas Sandi setuju dengan dana kelurahan? Kalau setuju full stop (nyinyir)," kata Antoni saat dimintai tanggapannya lewat pesan singkat, Senin 22 Oktober 2018.
Antoni melihat, dana kelurahan mesti dilihat secara positif. Ia juga menyebut, komentar mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu selalu tanpa data, dan terus menimbulkan kontroversi.
"Bismillah kita jalankan. Kalau tidak setuju apa alternatif solusi atas kebutuhan dana di kelurahan. Tidak susah menjadi pemimpin yang konstruktif," kata Antoni yang juga menjabat wakil sekretaris tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.
Sementara itu Juru Bicara TKN, Irma Suryani Chaniago mengatakan, wacana pengucuran dana kelurahan datang berdasarkan aspirasi wali kota seluruh Indonesia.
Dibanding curiga, lebih baik prosesnya diawasi dan wilayah penerimanya tepat sasaran.
"Soal keluarnya awal tahun atau akhir tahun, yang namanya anggaran diperuntukkan bagi kemaslahatan rakyat. Harusnya tidak ada masalah, yang penting advokasi, regulasi, dan payung hukum, serta kontrolnya jelas," kata dia.
Sebelumnya Sandiaga menilai hal yang wajar, jika munculnya dana kelurahan menjadi polemik karena menjelang tahun politik. Sebagian publik mencurigai itu upaya pemerintah untuk menarik simpati para aparat kelurahan, terutama karena memang menjelang pemilu tahun 2019.
"Tetapi Sandiaga menyerahkan sepenuhnya penilaian itu kepada masyarakat. Khalayak dapat memperkirakan sendiri adakah kepentingan politis di balik itu. “Apakah ini ada udang di balik batu atau apakah ini sebuah program yang dicanangkan sebelumnya," ujarnya. (mus)