Tembak Mati Teroris Tanjungbalai, Densus Sita Bahan Peledak
VIVA – Densus 88 antiteror berhasil menembak mati dua terduga teroris di Kelurahan Kapias Pulau Buaya, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, Kamis 18 Oktober 2018. Keduanya, tewas saat mencoba melarikan diri dan melawan petugas kepolisian saat dilakukan penangkapan.
Kedua terduga teroris, yang berhasil dilumpuhkan hingga tewas masing-masing berinisial AD (23) dan RI (26). Para terduga teroris tersebut, merupakan warga Tanjungbalai, Sumatera Utara.
"Tersangka meninggal dunia saat dilakukan penindakan, dua pelaku melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," kata Kapolda Sumut, Irjen Pol. Agus Andrianto kepada wartawan di Mako Polres Tanjungbalai, Jum'at siang, 19 Oktober 2018.
AD sendiri tewas di lokasi kejadian dan RI tewas saat dilarikan ke rumah sakit terdekat. Keduanya, tewas setelah ditembaki oleh personel Kepolisian saat dilakukan penangkapan.
"Barang bukti dapat kami sita pelaku, satu buah senpi rangkitan, satu selongsong peluru sudah diledakan. 20 butir peluru sisa. Satu buah senjata tajam berupa pisau dan 5 kontainer (kotak) berisikan bahan peledak," kata Agus.
Jenderal berbintang dua itu menjelaskan penangkapan kedua terduga teroris itu berawal dari laporan masyarakat atas kecurigaan aktivitas dua pelaku tersebut. Kemudian dilakukan penindakan hingga menewaskan keduanya.
"Masyarakat yang menemukan dan memberikan petunjuk kepada petugas tentang keberadaan pelaku. Akhirnya, pelaku bisa dilumpuhkan. Karena, melakukan perlawanan," tutur Agus.
Selanjutnya, polisi melakukan penyidikan dengan menggeledah rumah kedua pelaku, tak jauh dari lokasi penembakan terhadap kedua terduga teroris tersebut di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara.
"Saat dilakukan penggeledahan di rumah pelaku, 3 rompi dan 7 kontainer bahan peledak dan paku serta serbuk-serbuk bahan-bahan untuk peledak. Ini berhasil kita temukan dalam pengembangan kita," jelas mantan Waka Polda Sumut itu.
Selanjutnya, kedua jenazah pelaku terduga terorisme itu dibawa dari rumah sakit setempat di Kota Tanjungbalai ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan, untuk selanjutnya dilakukan autopsi dan penyidikan untuk mendalami jaringan kedua terduga teroris tersebut.