Konsep Bergerak Bersama Jadi Inovasi Terbaik Penataan Sanitasi
VIVA – Inovasi Walikota Semarang, Hendrar Prihadi dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih melalui konsep pembangunan Bergerak Bersama mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Melalui ajang penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Berkelanjutan, Kementerian Kesehatan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kota Semarang atas pencapaiannya mengupayakan 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan, Nila F. Moeloek kepada Walikota Semarang yang biasa disapa Hendi tersebut dengan diwakili oleh Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu di Auditorium Siwabessy, Kantor Kementerian Kesehatan Jakarta, Kamis 18 Oktober 2018.
Pemerintah kota Semarang menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang masuk dalam 6 besar inovasi terbaik pencapaian STBM. Sebagai kota besar dengan berbagai kompleksitas dan keterbatasan lahan yang dihadapinya, Kota Semarang terbukti mampu mewujudkan 5 pilar STBM dengan nilai capaian bulat 100%. Kelima pilar tersebut meliputi stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), pengelolaan sampah, penyediaan air minum dan penanganan drainase.
Sebelumnya, sejumlah tahapan dilalui Kota Semarang hingga terpilih menjadi 6 besar inovasi terbaik STBM 2018 ini. Tercatat, Kota Semarang menjadi satu dari 24 kota/kabupaten se-Indonesia yang telah 100% open defecation free (ODF) atau bebas aksi buang air besar sembarangan. Setelah melalui tahapan administrasi dan verifikasi lapangan oleh tim Kemenkes hingga akhirnya Kota Semarang terpilih masuk 6 besar.
Capaian ini sekaligus menunjukkan bahwa konsep Bergerak Bersama yang diusung Walikota Hendi di dalam memimpin kota Semarang dengan menggerakkan seluruh stakeholder pembangunan untuk bersama mewujudkan pemahaman dan kesadaran melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat berhasil diwujudkan.
Selain itu, di lingkungan Pemerintah kota Semarang sendiri sejumlah program dilakukan seperti normalisasi sungai-sungai, koordinasi serta koordinasi untuk menghilangkan perilaku BABS.
“Dengan dukungan Kementerian PUPR, normalisasi sungai terus kami lakukan sehingga wilayah sungai memiliki talud dan pedestrian yang indah sekaligus menghilangkan bedeng-bedeng dan kebiasaan untuk BABS,” ungkap Ita usai menerima penghargaan.
Kota Semarang, lanjutnya, memiliki komitmen kuat terkait terwujudnya lingkungan bersih sehat ini. Dengan memaksimalkan peran Forum Kota Sehat yang diketuai oleh Krisseptiana Hendrar Prihadi, LPMK Kota Semarang dan seluruh stakeholder pembangunan Kota Semarang, dirinya yakin ke depan Kota Semarang akan semakin bersih, sehat dan hebat.