Walikota Hendi Pompa Semangat Kaum Difabel untuk Berkreativitas
VIVA – Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengungkapkan bahwa pembangunan yang dilaksanakannya tidak hanya bersifat fisik atau infrastruktur saja. Hendi sapaan akrab walikota juga menegaskan bahwa pembangunan di bidang non fisik seperti pemberdayaan ekonomi masyarakat menjadi prioritasnya di dalam memimpin Kota Semarang. Salah satunya adalah dukungan yang diberikan Hendi kepada warga miskin dan kaum difabel untuk terus berkreativitas.
Hal itu disampaikan Hendi saat membuka pelatihan hard skill bagi warga miskin dan kaum difabel di Kecamatan Tembalang. Dalam kesempatan tersebut, Hendi memompa semangat warga dan kaum difabel untuk berkreativitas.
“Kegiatan seperti ini saya apresiasi sekali karena dapat menempa diri kita di era kompetisi seperti sekarang ini,” ujar Hendi saat membuka pelatihan. Hendi bahkan menyampaikan bahwa apa yang dilakukan warga masyarakat dan kaum difabel di Tembalang ini diharapkan bisa menginspirasi warga masyarakat yang lain untuk berkreativitas.
"Untuk bisa berhasil dalam usaha, kuncinya ada tiga, yaitu tekun, sabar, tidak tergesa-gesa ingin menjadi kaya,” lanjutnya.
Pihaknya pun akan selalu memfasilitasi warga masyarakat dan juga kaum difabel dalam berkreativitas. Dukungan Walikota Semarang ini merupakan wujud dari komitmen Pemerintah Kota Semarang untuk mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Melalui dinas-dinas terkait, Walikota Semarang Hendrar Prihadi pun siap memasarkan produk-produk yang dihasilkan oleh warga masyarakat dan kaum difabel agar semakin dikenal dan dilirik pasar.
“Karena sekarang ini zamannya serba online. Orang-orang yang sukses di startup bisnis tidak terlihat kantornya di mana atau produksinya di mana. Yang diperhatikan orang atau pembeli ada dua hal. Yang pertama bagus atau tidaknya kondisi barang yang diproduksi dan pengerjaan barang produksinya bagaimana serta harga sebuah produk yang dijual mahal atau tidaknya,” terangnya.
Di akhir, Walikota juga memotivasi peserta pelatihan untuk terus menerus melatih diri dan tekun karena yang namanya ketrampilan butuh sebuah proses tidak mungkin instan dan diharuskan sabar dalam menekuni usaha.